Bisnis.com, JAKARTA - Staf medis selama pandemi virus corona adalah pahlawan super tanpa jubah. Kehidupan mereka di luar pekerjaan juga tidak mudah, seperti mencari makanan usai bekerja, parkir atau hanya kebersihan yang harus mereka lakukan sebelum memasuki rumah mereka sendiri.
Jadi untuk membuat hidup mereka sedikit lebih mudah, Airbnb menawarkan akomodasi gratis kepada para staf medis jika mereka membutuhkan tempat untuk tinggal sementara.
Pemilik rumah di seluruh Inggris dapat mengikuti program ini dan menawarkan seluruh properti rumah melalui platform Open Homes Airbnb, yang diciptakan pada 2012 untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan perumahan darurat.
Inisiatif ini berharap dapat membantu menampung 100.000 profesional kesehatan, pekerja bantuan, dan responden pertama yang memerangi wabah virus corona di seluruh dunia. Hampir 1.500 tempat menginap telah ditawarkan oleh pemilik rumah di Inggris.
Langkah ini telah diluncurkan di Italia dan Prancis dimana Airbnb dan mitra lokal mengumumkan bahwa dokter, perawat dan staf pendukung medis lainnya yang terjun langsung terhadap wabah di negara ini dapat mengakses akomodasi. Lebih dari 8.000 host sejauh ini menawarkan rumah mereka.
Patrick Robinson Direktur Kebijakan Publik Airbnb, menjelaskan bahwa seluruh negara berada di belakang staf medis yang heroik ketika mereka memerangi wabah virus corona.
"Kami telah menjadikan prioritas untuk berdiri bersama komunitas Airbnb untuk melakukan apa yang dapat kami lakukan untuk membantu. Dengan bekerja bersama, kami dapat memastikan bahwa pekerja garis depan dapat menemukan tempat yang bebas dan nyaman untuk tinggal saat mereka melanjutkan pekerjaan mereka. Kami berterima kasih kepada dokter dan perawat kami di seluruh negeri dari lubuk hati kami dan berterima kasih kepada tuan rumah yang telah membuka rumah mereka selama masa-masa sulit ini," ujarnya dilansir dari www.metro.co.uk, Senin (30/3/2020).
Memang, petugas medis yang menangani virus corona ini banyak yang mengalami 'overwork' karena banyaknya kasus yang terjadi. Seperti beberapa staf medis mengenakan popok karena mereka tidak punya waktu untuk buang air, dan tidak bisa melepas baju hazmat mereka yang butuh waktu banyak.
Tidak hanya itu, para staf medis juga menjadi jarang makan karena alasan yang sama, mereka melewatkan hal-hal yang seharusnya mudah dilakukan demi untuk merawat para pasien. Demikian dikutip dari washingtonpost.