Nippon Eiga Sha merupakan film propaganda Jepang./Youtube
Entertainment

Mengintip Sejarah Film Nasional Indonesia

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Senin, 30 Maret 2020 - 22:00
Bagikan

Masa Perang

3. 1942-1949: Masa Perang

Sepanjang rentang tahun tersebut, Indonesia sedang melalui masa penjajahan Jepang dan masa revolusi fisik atau Perang Kemerdekaan. Alhasil, hanya satu lembaga film yang boleh memproduksi film yaitu; Nippon Eiga Sha. Didirikan oleh Badan Propaganda Jepang yakni Sendenbu.

Awalnya film yang diproduksi sarat dengan propaganda Jepang. Namun karena minimnya hasil produksi tak banyak orang Indonesia yang bisa menyerap hasil propaganda tersebut. Pada masa itulah Umar Ismail dan sejumlah seniman mulai membangun idealisme pembuatan film Indonesia.

4. 1950 – 1957: Masa Kebangkitan dan Kehancuran Lagi

Seiring dengan kemerdekaan RI, Jepang menyerahkan Nippon Eiga Sha kepada pemerintah Republik Indonesia. Akhir Maret 1950 pun berdirilah Perusahaan Film Nasional (PERFINI). Film Indonesia kembali bangkit, beberapa contoh; Si Pincang’ produksi PFN karya Kotot Soekardi dan karya Usmar Ismail berjudul ‘Dosa Tak Berampun’.

Keduanya bercerita tentang masyarakat miskin dan menyodorkan masalah kemanusiaan usai kemerdekaan. Gaya film Indonesia pada awalnya tak banyak berubah yakni penokohan dan dialog yang panjang seperti lakon teater.

Kejenuhan penonton diperparah hingga 1952 industri film mulai digempur hasil produksi film asing yang lebih ringkas dan plot yang unik. Hingga pemerintah pun mencoba intervensi dengan menekan masuknya film asing. Namun daya itu tak banyak membuahkan hasil.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro