Bisnis.com, JAKARTA -- Jessica Peck, seorang dokter di AS, membagikan gambar di Twitter yang mengatakan: ‘Sejauh ini kita harus meletakkan swab untuk menguji Anda untuk # COVID19. Anda mungkin ingin mengikuti rekomendasi medis dan #StayAtHome.
Seorang perawat menjawab tweet tersebut. ‘Saya sudah selesai kemarin. Alat ini dimasukkan jauh di belakang dan di kedua lubang hidung. Mata saya berkaca-kaca, saya merasa perlu bersin dan hidung saya menjadi sangat berair. "
Dilansir dari www.metro.co.uk, bimbingan dari Public Health England (PHE) menyatakan sampel yang diperlukan untuk pengujian virus corona harus diambil dari saluran pernapasan atas yang meliputi rongga hidung tepat di belakang hidung dan dimana bertemu tenggorokan.
Di sinilah organisme tingkat tinggi dari virus pernapasan berkumpul sehingga pengujian cenderung lebih akurat. Tes serupa digunakan untuk flu. Sampel dahak, air liur dan lendir batuk juga diambil jika memungkinkan.
Metode swabbing harus tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya berlangsung beberapa detik jika pasien tetap tenang, tetapi jika pasien sulit untuk tidak bergerak, ini bisa membuat prosedur lebih sulit. Setelah sampel diambil, sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk pengujian.
Korban virus corona di Inggris telah mencapai 1.408 setelah 180 orang lainnya dipastikan tewas kemarin. Sebanyak 22.141 orang di Inggris telah dites positif virus corona, sementara 112.805 dinyatakan negatif.
Tetapi data baru dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan angka kematian sebenarnya dari virus corona Inggris mungkin lebih tinggi dari angka resmi yang ditunjukkan. Menurut angka baru, total 210 kematian di Inggris dan Wales yang terjadi hingga dan termasuk 20 Maret Covid-19 telah disebutkan pada sertifikat kematian. Ini dibandingkan dengan 170 kematian terkait coronavirus yang dilaporkan oleh NHS England dan Public Health Wales hingga 20 Maret.