Ilustrasi/Forbes
Health

Kecemasan Hingga Rindu Muncul Saat WFH

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Senin, 13 April 2020 - 14:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pekerja kantoran dan mahasiswa masuk dalam golongan yang paling rentan mengalami stress akibat work form home (WFH).

Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Zahrasari Lukita Dewi keluhan stress umumnya banyak dirasakan oleh pria-wanita dari dewasa muda hingga lansia, dengan rentang usia 20 tahun sampai 76 tahun. Zahrasari mengungkapkan mayoritas pasien yang ditangani adalah pekerja kantor dan mahasasiswa. Umumnya mereka yang tinggal sendiri atau jauh dari keluarga.

“Keluhan pasien yang datang beragam. Biasanya ada takut terpapar (corona), khawatir berlebihan hingga merasa jangan-jangan sudah tertular, dan bahkan kangen teman kerja,” tutur Zahrasari, Senin (13/4/2020).

Menurutnya, mereka ini biasanya menjadikan rutinitas dan tempat kerja mereka sebagai pengalihan untuk mengobati kesendirian mereka.

Namun tidak sedikit juga yang mengaku jenuh karena terjebak pada rutinitas yang membosankan, ruang gerak yang sama dan terus bertemu dengan orang yang sama. Dalam kasus tertentu, WFH juga memparah kondisi seorang yang sejak awal sudah mengalami gangguan kesehatan mental.

Aya, panggilan akrab Zahrasari menyatakan, saat ini sangat penting setiap orang menjaga diri dan menjaga orang-orang yang dikenal, baik secara fisik dan mental. Stres boleh dialami oleh setiap orang dan wajar dengan syarat stress harus diatur dengan baik.

“Stres berlebih akan sangat menguras energi. Padahal tubuh membutuhkan antibodi dibutuhkan untuk melawan virus,” ujarnya.

Dia merekomendasikan untuk atur waktu dengan kegiatan yang produktif dan konstruktif. Terbuka dengan kondisi diri jika mengalami kebosanan atau stres.

Aya menyebut ini merupakan saat yang tepat untuk merekoleksi diri sendiri dengan memperhatikan apa yang diri kita butuhkan setelah selama ini terfokus dengan ragam kegiatan.

Tujuan utama dari konseling yang diberikan oleh HIMPSI adalah untuk membantu rekan-rekan yang harus bekerja, atau belajar, dari rumah agar dapat tetap melakukakan kegiatan mereka secara produktif dan meredakan rasa stres.

Konseling tidak hanya berhenti sampai setelah sesi berakhir tapi dilakukan follow up untuk melihat keberhasilan sesi konseling sebelumnya dan apakah pasien membutuhkan pendampingan lebih lanjut.



Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro