Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam
Relationship

Bersyukurlah, 9 Alasan Bumi Tempat Terbaik untuk Dihuni

Newswire
Kamis, 23 April 2020 - 17:51
Bagikan

Ini adalah bola dunia dengan kerlip biru, putih dan hijau

Di tempat-tempat di mana pasang laut terjadi tertinggi di Bumi, perbedaan antara pasang dan surutnya bisa mencapai 15 meter.

Bandingkan itu dengan kejadian di Lo, satu di antara bulan yang mengorbit Jupiter. Lo terjebak dalam pengaruh gaya gravitasi dari Jupiter maupun dua bulan lain di dekatnya, Europa dan Ganymede.

Pengaruh itu menyebabkan bentuk permukaan Lo kerap membengkak atau menyusut hingga 100 meter. Dan kita tidak bicara permukaan air di Lo, tapi batuan.


Akibatnya, kerak permukaan bagian dalam Lo sangat panas, membuat bulan ini menjadi dunia gunung api paling aktif di tata surya. Lo, yang terlihat dari kejauhan seperti pizza keju lembik itu memiliki ratusan gunung api. Beberapa memuntahkan lavanya hingga tampak pijaran setinggi hitungan kilometer.

Langit bersih, hari yang cerah, dan air yang bisa direnangi

Jika ada satu tempat di alam raya ini yang diketahui bisa menyaingi Bumi, dia adalah Titan. Satelit dari planet Saturnus ini adalah bulan terbesar kedua di tata surya setelah Ganymede.

Ketebalan atmosfer di Titan mengingatkannya akan Bumi, meski tekanan udaranya sedikit lebih tinggi. Seperti Bumi, Titan juga berawan, hujan, danau dan sungai, dan bahkan samudera air asin.

Tapi ada tiga janji palsu kehidupan di Titan. Yang paling utama adalah soal oksigen. Tidak ada gas ini di atmosfernya. Dan danau dan sungainya yang indah?

 Itu terbuat dari metana cair. Tubuh kita lebih padat daripada metana, berenang di sana bak batuan besar dari gunung api jatuh ke sungai. Janji palsu ketiga adalah matahari yang tampak hanya sebagai kerlip bintang, bukan hanya karena Saturnus lebih jauh daripada Bumi tapi atmosfernya meredupkan cahaya matahari yang datang—membuat siang seperti senja di Bumi.

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro