Pandemi Covid-19 membuat masyarakat diminta sebisa mungkin tidak mengunjungi rumah sakit atau berkunjung ke dokter. Namun, jika terjadi kondisi darurat, hal itu tak bisa tidak harus dilakukan./boldsky.com-Ilustrasi
Health

Anak Sakit di Saat Pandemi Covid-19, Ini Tandanya Harus Dibawa ke Dokter

Newswire
Rabu, 29 April 2020 - 14:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat diminta sebisa mungkin tidak mengunjungi rumah sakit atau berkunjung ke dokter. Namun, jika terjadi kondisi darurat, hal itu tak bisa tidak harus dilakukan juga.

Orang tua diminta untuk menunda membawa anak ke rumah sakit selama pandemi Covid-19 kecuali dalam keadaan gawat darurat. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa anak yang sakit bisa ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke dokter?

Dokter spesialis anak Atilla Dewanti menjelaskan tanda-tanda gejala demam, pilek, batuk dan diare yang serius pada anak yang harus segera ditangani petugas kesehatan.

Ketika anak mengalami demam, pilek, batuk atau diare, orang tua tidak perlu terlalu khawatir bila kondisi mereka masih terlihat baik-baik saja.

"Tetap waspada, tapi kalau anak masih lincah, ketawa-ketawa, main-main dan happy, jangan terlalu khawatir," kata Atilla dalam Facebook Live Johnson's Parents Club, Rabu (29/4/2020).

Demam

Saat anak demam, berikan air minum dan ASI yang lebih banyak. Setelah itu, pakaikan baju yang longgar dan nyaman. Atilla menegaskan tak perlu memakaikan anak selimut terlalu tebal atau memberikan kaos kaki karena justru akan menghalangi penguapan dari tubuhnya.

"Enggak perlu diuntel-untel dan dibedong," kata Atilla.

Bila demam belum turun, berikan anak paracetamol dengan dosis 10 miligram per kilogram berat badan anak. Untuk anak dengan berat badan 10 kg, berarti paracetamol yang dibutuhkan adalah 100 mg. Obat paracetamol bisa diberikan tiap delapan jam bila anak masih panas.

"Demam yang harus dikhawatirkan itu ketika diberi obat turun, tapi habis itu naik lagi suhunya. Kalau sudah dua hari masih demam, anaknya lemas, curigai jangan-jangan ada penyakit lain, sebaiknya ke dokter."

Batuk dan pilek

Batuk dan pilek dapat disebabkan banyak hal, termasuk alergi. Jika orang tua punya alergi, ada kemungkinan anak juga mengalami alergi. Cara mencegah batuk pilek akibat alergi adalah menghindari faktor pencetusnya.

Selain itu, hindari minuman dingin dan makanan manis. Berikan anak lebih banyak air hangat serta oleskan salep gosok di dada dan punggung.

"Jika perlu, minum obat batuk dan pilek. Jika tiba-tiba sampai sesak, napas tersengal lebih dari 40-60 kali semenit, harus langsung ke dokter," kata dia.

Diare

Buang air besar yang encer lebih dari lima kali alias diare bisa disebabkan alergi makanan ketika anak mencicipi hidangan baru. Diare juga bisa diakibatkan tangan kotor anak yang dimasukkan ke mulut.

Untuk mengatasi diare, Atilla menyarankan orang tua agar menghindari asupan sayur dan buah pada anak. Berikan juga cairan oralit dan perbanyak minuman untuk mengganti cairan tubuh anak yang keluar saat diare.

"Minum selang seling antara oralit dan air putih, kalau anak mau susu atau ASI juga tidak apa-apa," kata dia.

Menjaga anak agar tidak dehidrasi penting ketika buah hati mengalami diare. Orang tua dapat memantau frekuensi anak buang air kecil. Bila diare lebih dari delapan kali sehari dan dehidrasi, segera bawa ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro