Bisnis.com, JAKARTA - Untuk memelihara daya tahan tubuh, maka masyarakat bisa memperhatikan kesehatan holistik selama masa pandemi virus Corona (Covid-19).
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, untuk meningkatkan dan memelihara daya tahan tubuh harus melakukan upaya yang bersifat holistik. Seperti, tidur yang cukup, istirahat yang cukup, makan yang bergizi seimbang, sebisa mungkin hindari stress, air putih yang cukup.
Dalam kesehatan holistik, tidak hanya mengacu pada satu aspek saja tetapi pada banyak aspek seperti tubuh, pikiran dan jiwa.
"Saat kebutuhan tubuh membutuhkan suplemen, maka konsumsilah sesuai dengan kebutuhan. Namun, harus sejalan dengan menjaga dan meningkatkan sistem imun, seperti minum air putih cukup, istirahat cukup, dan sebagainya. Artinya, mengonsumsi suplemen itu bukan satu-satunya, tetapi sebagai salah satu upaya,” ujarnya baru-baru ini.
Dia mencontohkan curcumin yang terkandung dalam temulawak, memiliki khasiat sebagai zat bioaktif dan memiliki sifat-sifat antioksidan, anti inflamasi, imunomodulator. Sifat-sifat itu bermanfaat pada berbagai kondisi kesehatan maupun kondisi yang patologis.
“Termasuk saat pandemi ini. Penelitian-penelitian yang sudah ada juga menunjukkan bahwa Curcumin memiliki sifat anti virus,” tuturnya.
Raphael Aswin Susilowidodo, VP Research and Development SOHO Global Health menganjurkan masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak sebab diklaim lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur dan sesuai kebutuhan tubuh.
"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simple dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan,” ungkap Aswin.
Produk Unggulan SOHO yang berbasis temulawak adalah Curcuma FCT, Curcuma tablet dan dan Curcuma Plus. Untuk Anak, Curcuma Plus tersedia dalam bentuk Vitamin sirup dan tablet dan juga Susu Pertumbuhan. Untuk dewasa ada Curcuma FCT dalam bentuk tablet.
Dokter Spesialis Paru Erlina Burhan mengaku bahwa tren positif virus corna meningkat dari hari ke hari. Adapun prediksinya untuk masa peak Covid-19 akan terjadi pada Mei 2020 di Indonesia.
“Kita lihat dulu saja, apakah ada penurunan atau tidak. Kalau lihat grafik, sekarang masih naik terus. Walaupun di Jakarta sudah mulai flat, tapi daerah lain masih ada terus. Jadi, kalau diakumulasikan, total tetap naik,” ungkap Erlina.
Dia juga menyarankan kepada setiap orang untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan selama Ramadan."Pada saat puasa di masa Covid-19, orang tetap harus waspada terhadap penularan penyakit, sehingga dari segi ibadah, sekarang juga dibatasi. Jadi, kita memang harus lebih meningkatkan lagi daya tahan tubuh,” ujarnya.
Menurut Erlina, upaya pencegahan pada masa Covid-19 termasuk di bulan Ramadan hingga post pandemi tidaklah berbeda karena tetap harus melakukan social distancing, phisical distancing, menggunakan masker, cuci tangan, kemudian hidup bersih dan sehat.
Hidup sehat artinya makan teratur, mengonsumsi nutrisi yang baik, jangan begadang, tidak merokok, dan lainnya. Virus juga harus dilawan dengan imunitas yang baik dan nutrisi yang baik karena nutrisi sangat penting untuk meningkatkan sistem imun, sehingga jangan sampai kekurangan.
“Kita tidak tahu apakah makanan kita ini seimbang atau tidak. Kalau vitamin biasanya kita dapat dari sayur dan buah-buahan. Namun kadang anak-anak tidak suka makan sayur. Nah, mungkin ada baiknya diberikan juga multivitamin atau suplemen,” tambahnya.