1. Dihalalkan Jalan Pintas Berisiko demi Vaksin Covid-19
Tim ilmuwan dunia mengambil jalan pintas yang berisiko demi bisa berpacu dengan virus corona Covid-19, yakni challenge trials, atau uji kandidat vaksin langsung kepada pasiennya.
Normalnya, tak cukup setahun untuk menghasilkan suatu vaksin. Belum lagi jika pengujian berhasil, akan ada waktu tambahan untuk proses produksinya, namun pandemi Covid-19 memaksa pengembangan vaksin secara cepat.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Ini Perbedaan Bintik Demam Berdarah, Campak dan Cacar Air
Gejala demam berdarah muncul saat seorang mengalami bintik-bintik pada kulit. Namun, kadang bintik tersebut dianggap sebagai penyakit kulit lainnya.
Bintik demam berdarah merupakan ruam makula yang berkumpul di permukaan wajah, dada, dan fleksor. Bintik demam berdarah biasanya mulai muncul pada hari ketiga dan berlanjut hingga dua atau tiga hari ke depan.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Boris Johnson: Tidak Ada Jaminan Inggris Akan Menemukan Vaksin Corona
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa negaranya akan menemukan vaksin virus corona baru (Covid-19).
Kendati begitu dia menyatakan pihaknya berharap dapat menemukan obat untuk penyakit pandemi itu dan bahwa Inggris berada di garis depan dalam pengembangan vaksin.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Kisah Pengacara Jadi Relawan Pengembangan Vaksin Virus Corona
John Morrison, seorang mantan pengacara perusahaan di New York, Amerika Serikat, mengambil pilihan yang tak lazim. Dia secara sengaja ingin terinfeksi virus corona (Covid-19).
Ide tersebut didapatnya setelah membaca sebuah makalah ilmiah, yang menyatakan bahwa relawan yang menginfeksi dirinya sendiri dapat membantu mempercepat upaya pengembangan vaksin.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Waspada! WHO Ingatkan Infeksi Gelombang Kedua Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa "kewaspadaan ekstrim" diperlukan ketika negara-negara mulai keluar dari lockdown yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Kewaspadaan itu dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya kemunculan infeksi gelombang kedua oleh virus Corona (Covid-19).
Baca berita lengkapnya di sini.