Suasana menjelang sore di kawasan Romerberg, Frankfurt-Jerman, ketika virus corona (Covid-19) mulai menyebar di negara-negara di kawasan Eropa awal Februari 2020. BISNIS.COM-Nurbaiti
Health

Eropa Diminta Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Covid-19

Desyinta Nuraini
Senin, 18 Mei 2020 - 10:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kawasan Eropa, Dr Hans Kluge, meminta Benua Biru tidak mengendurkan pengawasan dan penanganan virus corona (Covid-19). Sebab gelombang kedua virus ini diprediksi datang bertepatan dengan musim dingin.

Adapun pada hari ini, Senin (18/5/2020) Inggris mengumumkan jumlah kematian terendah sejak lockdown dilakukan. Namun, pemerintah khawatir jumlah tersebut kembali naik jika pembatasan sosial dilonggarkan terlalu cepat. Sementara itu Spanyol, Italia, dan Prancis juga menunjukkan tanda-tanda positif pemulihan.

Kendati demikian, Dr Kluge menekankan bahwa, berkurangnya kasus di negara-negara seperti Inggris, Prancis dan Italia tidak berarti pandemi akan segera berakhir.

Kepada The Telegraph, Dr Kluge mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk belajar dan memperkuat sistem perawatan kesehatan sebagai antisipasi puncak gelombang kedua Covid-19, walaupun diketahui angka kematian akibat penyakit ini terus menurun.

Negara-negara di Eropa perlu meningkatkan kapasitas di rumah sakit, perawatan primer, dan unit perawatan intensif. Mereka harus berkaca dari Singapura dan Jepang yang memahami sejak awal bahwa turunnya angka kematian bukan untuk dirayakan melainkan melakukan persiapan.

"Itulah yang dilakukan negara-negara Skandinavia, mereka tidak mengecualikan gelombang kedua, tetapi mereka berharap itu akan terlokalisasi dan mereka dapat menangani dengan cepat," sebut Dr. Kluge dikutip dari Express UK, Senin (18/5/2020).

Wakil kepala petugas medis untuk Inggris, Profesor Jonathan Van Tam, sebelumnya memperingatkan bahwa virus corona akan kembali pada 29 April. Komentar tersebut diamini para pakar yang juga mengingatkan bahwa Covid-19 tepatnya kembali pada musim dingin.

Gelombang kedua bisa menjadi bencana bagi National Health Service (NHS). Saat ini, gelombang kedua Covid-19 sudah muncul di China.

Penasihat medis senior Beijing Zhong Nanshan mengatakan bahaya gelombang kedua infeksi Covid-19 menjulang. China Daratan melaporkan lima kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi pada 16 Mei. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada pernyataannya mengatakan mayoritas orang China saat ini masih rentan terhadap infeksi Covid-19 karena kurangnya sistem kekebalan tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Desyinta Nuraini
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro