Bisnis.com, JAKARTA - Tak sedikit orang percaya bahwa meminum air seni sendiri berdampak baik bagi kesehatan tubuh hingga kecantikan. Bahkan praktik minum urin atau dikenal terapi urin sudah dipraktikkan sejak era Romawi Kuno, Yunani, dan Mesir.
Terapi urin sejak dahulu diklaim dapat mengobati jerawat, klanker, alergi, infeksi, masalah jantung, hidung tersumbat, luka, ruam dan masalah kulit lainnya.
Lalu, apakah benar terapi urin ini baik untuk kesehatan dan mengatasi penyakit tersebut?
Ahli naturopati Inggris, John Armstrong, dikutip dari Boldsky, Kamis (28/5/2020), mengklaim bahwa minum air seni adalah solusi sempurna untuk beberapa masalah kesehatan. Baru-baru ini dia menyebut dengan terapi urin dapat memperbaiki penglihatan, menyembuhkan sariawan mulut, sumber nutrisi yang hilang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mendukung kesehatan tiroid.
Akan tetapi, tidak ada manfaat kesehatan yang jelas terkait dengan minum air seni. Para peneliti juga menemukan sejumlah kecil hormon, vitamin, dan antibodi dalam urin, tetapi tida menyatakan bahwa unsur-unsur ini hadir dalam jumlah yang cukup besar untuk meningkatkan kesehatan seseorang dengan cara apa pun.
Air seni atau urin adalah cairan limbah yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ginjal membuang kelebihan air dan produk samping seluler dari aliran darah, yang dilewatkan melalui kandung kemih sebagai urin.
Sekitar 95 persen urin adalah air, dan sisanya adalah amonia, garam, elektrolit (natrium), fosfat, kreatinin (produk limbah dari kerusakan otot) dan produk sampingan yang dihasilkan selama fungsi tubuh normal. Urin keluar dari tubuh melalui tabung kecil yang disebut uretra, yang merupakan rumah bagi beberapa jenis bakteri yang dapat mencemari urin saat keluar dari tubuh.
Oleh karena itu, air seni terbilang tidak steril dan tidak aman dikonsumsi. Para ahli menyebut minum air seni, terutama secara teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi, dehidrasi, terkena paparan bahan kimia dalam urin, hingga iritasi luka di mulut atau tenggorokan. Minum air seni secara tidak langsung membawa kembali limbah ke dalam tubuh.