Bisnis.com, JAKARTA – Mantan kepala MI6, badan intilejen Inggris mengatakan bahwa asal usul pandemi virus corona baru yang terjadi saat ini berkaitan dengan kecelakaan di laboratorium di China.
Dilansir dari Metro UK, Jumat (5/6) Sir Richard Dearlove, yang menghabiskan 38 tahun berdinas di badan intilejen Inggris itu mengklaim telah melihat laporan ilmiah baru yang menyatakan virus itu direkayasa oleh para ilmuwan China.
Sebagaimana diketahui, mayoritas ahli sepakat bahwa penyakit ini berasal dari hewan yang menular ke manusia. David Robertson, profesor dari University of Glasgow mengatakan tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Covid-19 adalah buatan manusia.
“Saya tidak berpikir kita cukup pintar untuk merancang virus ini. Virusnya terlalu unik .kita semua dapat mendengarkan teori konspirasi, tetapi itu harus punya bukti,” katanya.
Namun demikian, Richard Dearlove mengatakan sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan minggu ini oleh tim peneliti Norwegia-Inggris, telah menemukan elemen kunci dalam urutan gen virus yang dilaporkan tidak berevolusi secara alami.
Penelitian ini dilakukan oleh Angus Dalgleish dari University of London dan Birger Sorensen seorang ahli virologi dari Norwegia. Penelitian mereka mengklaim telah menemukan bagian yang disisipkan pada permukaan SARS-CoV-2, yang dapat menjelaskan bagaimana virus bisa menginfeksi sel manusia.
Dalam podcast-nya Richard Dearlove mengatakan para ilmuwan mungkin telah bereksperimen dengan virus corona kelelawar ketika Covid-19 berhasil lolos. Dia juga mengangkat isu soal prospek China yang berpotensi membayar kesurakan global akibat pandemi tersebut.
“Saya pikir ini berawal dari kecelakaan. Ini menimbulkan masalah, jika China pernah mengaku bertanggung jawab, apakah itu berarti mereka akan membayar reparasi,” katanya.
The Daily Telegraph melaporkan makalah peer-review yang telah ditulis ulang beberapa kali karena sejumlah ilmuwan menolak kesimpulan aslinya. Versi awal penelitian mengklaim tanpa keraguan bahwa Covid-19 merupakan hasil rekayasa.
Analisis lebih lanjut dari penelitian, yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, dilaporkan mengklaim virus penyebab pandemi memiliki tanda unik yang menunjukkan adanya manipulasi oleh manusia.
Surat kabar itu juga melaporkan peringatan bahwa upaya vaksin saat ini akan gagal karena pemahaman penyebab virusnya gagal dipahami. Sebagaimana diketahui, para peneliti terus berupaya memecahkan masalah pandemi ini dengan vaksin yang sedang dikembangkan.