Ilustrasi dokter akan menyuntikkan vaksin/istimewa
Health

Israel Gandeng Moderna untuk Dapat Vaksin Virus Corona

Syaiful Millah
Rabu, 17 Juni 2020 - 10:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Israel akan menginvestasikan ratusan juta shekel untuk mendapatkan vaksin yang kini masih dalam tahap pengembangan, guna melawan pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Dilansir dari Haaretz, Rabu (17/6) Kementerian Kesehatan Israel sedang berupaya mengamankan tepat dalam daftar negara yang nantinya akan diberikan vaksin segera setelah obat itu disetujui untuk digunakan.

Kementerian dilaporkan sedang dalam tahap lanjut negosiasi dengan beberapa perusahaan vaksin, termasuk Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi Amerika Serikat yang berspesialisasi dalam pengembangan vaksin.

Pandangan optimistis terkait pengambangan vaksin diyakini bakal mendapat persetujuan untuk digunakan pada awal tahun depan. Pengembangan vaksin dari Moderna saat ini merupakan salah satu yang paling maju dan pemerintah AS hingga investor telah memberikan dukungannya.

Moderna dilaporkan telah memutuskan untuk mulai menyiapkan vaksin dengan nama RNA-1273, kendati vaksin itu masih dalam tahapan pengembangan dan efektivitasnya serta keamanannya masih belum terbukti.

Perusahaan mengatakan sedang mempersiakan untuk produksi sekitar 500 juta hingga 1 miliar dosis mikrogram per tahun. Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil uji klinis awal. Sejumlah pihak menyebut langkah ini sangat berisiko tetapi lainnya mengatakan hal tersebut perlu dilakukan.

Anthony Fauci, Kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases United States mengatakan bahwa negaranya akan mulai memproduksi vaksin sebelum mengetahui apakah vaksin itu akan berhasil atau tidak. Produksi akan dilakukan ketika vaksin dilakukan uji klinis.

“Kita mungkin tahu apakah vaksin ini efektif atau tidak pada bulan November atau Desember, dan saat ini kami akan memiliki sekitar 100 juta dosis vaksin,” katanya. Dia memperkirakan bahwa sejumlah perusahaan bakal memiliki ratusan juta dosis pada awal 2021.

Sementara itu, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa saat ini ada lebih dari 130 proyek yang berbeda, yang sedang dikembangkan para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia. Upaya ini merupakan rangkaian bersama untuk menghentikan pandemi global.

Namun demikian, hanya segelintir perusahaan yang hampir mencapai atau telah mencapai uji klinis. Mereka adalah AstraZeneca, University of Oxford, Johnson and Johnson, dan CanSino dari China yang telah memulai tahapan ketiga uji klinisnya.

Jonathan Gershoni, profesor biologi sel dan imunologi di Tel Aviv University mengatakan bahwa ada motivasi besar bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin virus corona baru ini, dan itu tak sekadar untuk alasan komersial.

“Epidemi corona menyebabkan situasi ekstrem dalam hal luas dan dampaknya bersifat global. Seluruh dunia berada di bawah ancaman kesehatan serius dan berisiko mengalami bencana ekonomi. Itu sebabnya semua orang berupaya mencari solusi,” katanya.

Di antara banyak perusahaan dan inisiatif yang ada, proyek yang dipimpin oleh Moderna telah berhasil menarik perhatian. Sebagian besar perusahaan yang mengembangkan vaksin memfokuskan pada satu elemen virus yang memicu respons kekebalan tubuh.

Gershoni menyebut bahwa vaksin yang dikembangkan Moderna berbeda, gagasan dibaliknya adalah bahwa protein yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh akan diproduksi oleh orang yang divaksinasi. Dengan begitu, diharapkan bisa menghasilkan antibodi yang efektif melawan virus.

Dari perspektif medis, pandangan optimistis dari vaksin ini, seperti keputusan untuk mulai memproduksi jutaan dosis vaksin, bergantung pada hasil yang sangat awal dan banyak asumsi. Ini akan dikonfirmasi atau terbukti salah kemudian.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro