Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock
Health

Update Vaksin Virus Corona: Vaksin Covid-19 Asal China Merespon Antibodi Hingga 100 Persen

Novita Sari Simamora
Rabu, 17 Juni 2020 - 06:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang dikelola pemerintah China, Sinopharm mengungkapkan vaksin virus corona (Covid-19) yang diciptakan oleh anak usahanya China National Biotec Group (CNBG) telah merespon antibodi penetral yang kuat dalam penelitian fase 1/2 hingga 100 persen.

Adapun kekuatan vaksin virus corona bekerja paling baik saat diberikan 28 hari secara terpisah, karena semua peserta dalam jadwal pemberian dosis mengembangkan antibodi penawar yang dapat mempertahankan sel dari infeksi.

CNBG mengungkapkan bahwa sampai hari ini, sebanyak 1.120 sukarelawan dalam uji coba fase 1/2 telah menerima dua suntikan vaksin kekuatan dosis rendah, menengah atau tinggi — atau plasebo — masing-masing terpisah 14 hari, 21 hari atau 28 hari. Tingkat serokonversi untuk jadwal 14 hari dan 21 hari dari dosis tengah adalah 97,6 persen. Pada 28 hari, itu 100 persen.

Serokonversi adalah perkembangan antibodi yang dapat dideteksi pada mikroorganisme dalam serum sebagai akibat dari infeksi atau imunisasi. Serologi digunakan untuk menentukan positivitas antibodi.

Perusahaan tidak menentukan tingkat respons antibodi penetral untuk dosis rendah atau tinggi. Itu juga tidak menguraikan tingkat respon imun yang tepat, hanya mengatakan titer antibodi "tinggi." Tidak ada efek samping serius yang diamati.

Vaksin ini adalah satu dari dua suntikan yang tidak diaktifkan yang sedang dikerjakan CNBG.

Sementara itu, uji klinis di Wuhan pernah diadakan pada 12 April, dan yang dikembangkan oleh lembaga Beijing memasuki pengujian manusia pada akhir April. Melalui dua fasilitas produksi vaksin baru di Beijing dan Wuhan, CNBG bertujuan untuk memproduksi 200 juta dosis vaksin Covid-19 yang tidak aktif setahun, menurut kantor berita negara Xinhua.

Sekarang, untuk uji coba efikasi fase 3, CNBG mengatakan akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan organisasi asing untuk menjalankan studi di luar negeri. Tahap akhir dari uji klinis diperlukan karena belum jelas apakah antibodi penawar cukup untuk melindungi seseorang dari Covid-19.

Selain itu, dua vaksin eksperimental dari CNBG telah ditawarkan kepada karyawan perusahaan besar milik negara yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Tawaran ini disampaikan oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi milik negara, badan pemerintah yang mengawasi perusahaan yang dikelola pemerintah ini.

Sumber : Fierce Pharma
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro