Vitamin D berpotensi mengurangi risiko penyakit akibat virus corona (Covid-19)./ilustrasai
Health

Apakah Vitamin D Bisa Kurangi Risiko Penyakit Virus Corona?

Syaiful Millah
Kamis, 18 Juni 2020 - 14:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat kesehatan masyarakat Inggris akan meninjau potensi kemampuan vitamin D untuk mengurangi risiko penyakit parah dari virus corona baru atau Covid-19.

Scientific Advisory Committee on Nutrition (SCAN) memulai penelitian pada bulan lalu dan sedang mempertimbangkan bukti baru tentang vitamin D dan infeksi saluran pernapasan pada populasi umum.

Bukti yang ada juga akan dipertimbangkan pada kelompok populasi tertentu, termasuk kelompok umur dan kelompok minoritas (black, Asian, minority ethnic/BAME) karena kasus yang cukup tinggi.

Dalam perkembangan lainnya, National Institute for health and Care Excellence juga sedang melakukan tinjauan bukti cepat tentang vitamin D dalam konteks penyakit Covid-19, bersama dengan Public Health England (PHE).

Ulasan tentang penelitian dan studi tersebut ditargetkan sudah terpublikasi dalam beberapa minggu mendatang. Nantinya, ulasan dapat digunakan sebagai informasi bersama dengan informasi lain seperti keadaan pasien tertentu.

Public Health Scotland (PHS) dan National Health Service (NHS) juga akan menilai apakah bukti terkait nutrisi sinar matahari harus diresepkan dari rumah sakit kepada kelompok berisiko tinggi untuk mengurangi gelombang kedua Covid-19.

Adrian Martineau, profesor infeksi pernapasan dan kekebalan dari Queen Mary University of London menyambut baik ulasan tersebut dan mengatakan kematian di antara staf BAME NHS telah membawa pertanyaan tentang kurangnya vitamin D bagi para petugas kesehatan.

“Vitamin D dapat dianggap sebagai obat perancang untuk membantu tubuh menangani infeksi pernapasan virus. Ini meningkatkan kemampuan sel untuk membunuh dan melawan virus,” katanya seperti dikutip The Guardian, Kamis (18/6).

Martineau juga memimpin sebuah studi nasional yang mengumpulkan informasi tentang faktor risiko Covid-19 dengan fokus pada kekurangan vitamin D. Studinya melibatkan sukarelawan dari warga Inggris berusia 16 tahun.

“Tidak ada uji klinis vitamin D untuk mencegah Covid yang sedang berlangsung di mana pun di dunia sepengetahuan saya, juga bukti klinis penggunaannya untuk mengurangi risiko infeksi pernapasan akut campur,” imbuhnya.

Namun demikian, penelitian menunjukan bahwa suplementasi vitamin D aman dan melindungi diri terhadap infeksi saluran pernapasan akut. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah.

PHE sendiri telah mengakui laporan tentang vitamin D yang berpotensi digunakan untuk mengurangi risiko virus corona. Akan tetapi, lembaga itu masih belum memiliki bukti yang cukup kuat untuk mendukungnya diterapkan secara legal.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro