Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara
Health

Inggris Tidak Prioritaskan Aplikasi Pelacakan Kontak Pasien Virus Corona

Syaiful Millah
Kamis, 18 Juni 2020 - 14:58
Bagikan

Bisnis,com, JAKARTA – Pihak berwenang Inggris menyatakan bahwa aplikasi pelacakan kontak yang dapat memperingatkan seseorang terpapar virus corona baru atau Covid-19 tidak akan siap sebelum musim dingin tiba, yang dikhawatirkan menjadi musim gelombang kedua pandemi.

Lord Bethell, menteri yang bertanggung jawab untuk aplikasi ponsel pintar menyebut bahwa aplikasi pelacakan kontak itu tidak lagi menjadi prioritas pemerintah Inggris saat ini.

Bethell yang menjabat sebagai menteri inovasi di Department of Health and Social Care juga menyebut skema percontohan telah menunjukkan bahwa orang lebih suka dihubungi oleh manusia lainnya.

“Kami berusaha untuk mewujudkan sesuatu [aplikasi pelacakan kontak terkait Covid-19] untuk musim dingin mendatang, tetapi itu bukan lagi prioritas bagi kami,” katanya seperti dikutip The Guardian, Kamis (18/6).

Hal ini mendapatkan sejumlah tanggapan negatif dari anggota parlemen lain. Akan tetapi Bethell mengatakan bahwa pemerintah masih akan mengerjakan proyek tersebut dan nantinya bakal tetap memperkenalkan aplikasi.

Matt Hancock, sekretaris kesehatan Inggris mengatakan pada awal Mei lalu bahwa aplikasi tersebut bakal diluncurkan secara nasional dalam waktu dekat. Akan tetapi, hingga hari ini aplikasi itu masih belum diumumkan.

Bethell mengatakan bahwa pemerintah tidak merasakan urgensi yang besar atas aplikasi tersebut dan pemerintah tidak ingin membuat kericuhan dengan adanya aplikasi tersebut, “Aplikasi di banyak negara sangat menantang dan saya tahu banyak negara telah mengerjakan rilis aplikasi mereka,” katanya.

Dikembangkan oleh NHSX, badan teknologi dari National Health Service UK, aplikasi ini dimaksudkan untuk mengirim peringatan notifikasi kepada pengguna smartphone ketika mereka berada di dekat orang yang terinfeksi virus.

Dia mengklaim bahwa pilot project aplikasi telah berjalan dengan sangat baik dan menimbulkan dampak positif terkait penghindaran infeksi. Akan tetapi, lanjutnya, mereka telah mempelajari pentingnya faktor manusia dalam hal ini.

“Salah satu hal yang telah diajarkan kepada kami adalah bahwa kontak manusia itulah yang paling dihargai. Dan sebenarnya ada bahaya jika terlalu bergantung pada teknologi dalam konteks ini karena kita memberitahu berita buruk melalui komunikasi teks,” imbuhnya.

Di sisi lain, pusat panggilan telah berhasil menyampaikan kabar buruk dengan cara yang lebih dapat diterima, kendati mendapatkan sejumlah tanggapan negatif dan kritik dari sebagian masyarakat dan termasuk komentar oleh media massa.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro