Ilustrasi peka terhadap cahaya
Health

Sensitif Terhadap Cahaya Jadi Gejala Baru Virus Corona

Syaiful Millah
Senin, 29 Juni 2020 - 13:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para ahli menemukan kemungkinan tanda gejala baru terkait dengan penyakit virus corona atau Covid-19 yang bisa menjadi ciri-ciri seseorang terinfeksi penyakit. Tanda ini terkait dengan respons spesifik terhadap cahaya.

Dilansir dari Express UK, Senin (29/6) kelompok riset medis Mayo Clinic menyebut satu tanda yang bisa jadi merupakan gejala dari penyakit Covid-19 ada kepekaan dan iritasi terhadap cahaya.

Gejala terkait mata lainnya termasuk mata yang membesar, pembuluh darah merah, kelopak mata bengkak, penyiraman berlebihan, “Gejala-gejala ini lebih umum pada orang dengan infeksi parah,” kata ahli.

Menurut Harvard Health, indikator lain yang umum terjadi dan lebih memprihatinkan adalah demam tinggi, batuk parah, dan sesak napas. Seperti yang telah diinformasikan bahwa gejala ini sering mengindikasi penumonia, pembengkakan atau radang jaringan pada paru-paru.

Adapun, National Health Service juga sebelumnya telah membuat daftar tanda-tanda peringatan utama infeksi virus corona baru, sebagai berikut :

- Suhu tinggi – ini berarti Anda merasa panas pada bagian dada atau punggu tanpa harus mengukur suhu tubuh.

- Batuk terus menerus – ini berarti Anda mengalami banyak batuk selama lebih dari satu jam atau lebih dati tiga episode batuk selama 24 jam

- Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau indra perasa – ini terjadi ketika Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa mencium atau merasakan apa pun, berbeda dari biasanya.

NHS memperingatkan bahwa penting bagi siapa pun yang merasa memiliki gejala dan mengalami kondisi yang parah, untuk secara mendapatkan bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter atau petugas layanan kesehatan.

Selain gejala utama tersebut, NHS juga memaparkan sejumlah tanda yang harus mendapatkan tindakan medis segera misalnya kesulitan bernapas, batuk berdarah, bibir atau wajah yang membiru, merasa kedinginan dan berkeringat, dan pingsan.

Penelitian tentang virus corona baru penyebab pandemi Covid-19 masih terus dilakukan. Para peneliti juga terus melaporkan adanya keterkaitan antara virus dengan organ tubuh lain di luar sistem pernapasan seperti kulit dan otak.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro