Seorang siwa tengah mengerjakan tugas sekolah dari rumah di Bandung./Bisnis-Dea Andriyawan
Fashion

Program Ini Bisa Uji Orisinalitas Sebuah Karya

Dewi Andriani
Kamis, 23 Juli 2020 - 20:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sistem pembelajaran jarak jauh melalui online yang mulai diterapkan oleh lembaga pendidikan akibat pandemi Covid-19 ini telah membentuk kenormalan baru di seluruh dunia.

Namun, transisi pendidikan ke lingkungan pembelajaran online ini menimbulkan sebuah permasalahan baru terkait integritas akademik yakni adanya upaya plagiarisme yang dilakukan oleh para siswa dan mahasiswa.

Untuk mencegah terjadinya kecurangan tersebut, institusi pendidikan dapat memanfaatkan teknologi yang mendukung tegaknya integritas akademik dalam program pembelajaran secara online.

Salah satu program yang dapat digunakan lembaga institusi untuk menguji keaslian karya ataupun tugas dari para siswa atau mahasiswa adalah program Turnitin. Layanan deteksi plagiarisme berbasis internet yang sudah diluncurkan sejak 1997 tersebut kini sudah digunakan di lebih dari 15.000 institusi dan 34 juta pengguna di 140 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Jack Brazel, Head of Business Partnership South East Asia Turnitin mengatakan bahwa integritas akademik merupakan sesuatu yang sangat penting dan menjadi pondasi kuat yang harus dibangun sejak masih kecil.

Memang, kemampuan untuk berpikir secara orisinal tidak hadir dari kita lahir tetapi merupakan suatu struktur yang telah dibentuk oleh guru, dosen, dan pembimbing.

Diakui olehnya bahwa kegiatan plagiarism tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di sejumlah Negara di dunia. Apalagi dengan adanya internet dan sistem pembelajaran secara online yang membuat proses copy paste menjadi lebih mudah.

“Untuk membantu para dosen memastikan bahwa semua tugas siswa benar-benar dikerjakan sendiri, di situlah kami hadir untuk melakukan deteksi dan analisa melalui otomatisasi sistem,” ungkapnya, Kamis (23/07/2020).

Saat ini, program dari Turnitin telah digunakan oleh 300 lembaga institusi pendidikan yang sebagian besar didominasi oleh perguruan tinggi. Selama masa pandemi ini, jumlah penggunanya pun kian meningkat guna menguji otentisitas dari hasil karya tersebut dan bukan karya orang

“Kami hadir untuk growth dan supporting semua partner kami yang kebanyakan perguruan tinggi karena menyadari bahwa penting untuk menguji keaslian karya dari para mahasiswa, terutama untuk skripsi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro