Bisnis.com, JAKARTA - Orang yang pernah menghisap rokok, mantan perokok, dan pecandu rokok memiliki potensi yang lebih tinggi terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Studi Liu W dkk menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko pneumonia Covid-19 yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok. Bila mengutip penelitian di China, pasien pria yang terinfeksi Covid tercatat lebih banyak perokok.
Adapun pria-pria di China yang terinfeksi Corona mencapai 58,3 persen yang perokok dari 100 persen dan 41,7 persen adalah yang tidak merokok. Studi ini sudah terbukti berdasarkan dari laboratorium patologi.
Agus Dwi Susanto, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) membenarkan bahwa perokok lebih mudah terinfeksi virus corona hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan perokok.
"Studi ini sudah berdasarkan dari laboratorium patologi. Perokok yang terinfeksi hingga 5 kali lebih tinggi dibandingkan yg bukan perokok," ungkapnya dalam diskusi bersama BNPB, Rabu (12/8/2020).
Ada 4 hal yang meningkatkan perokok terinfeksi Covid-19:
1. Karena pada seorang perokok terdapat reseptor ACE2 yang menjadi tempat duduknya virus Covid-19. Seorang perokok memiliki jumlah reseptor ACE2 yang lebih banyak, dibandingkan yang bukan perokok.
2. Perokok juga mudah mengalami penurunan imunitas, sehingga mudah terinfeksi virus dan bakteri. Penurunan imunitas disebabkan bahan yang terkandung di dalam rokok bisa mengganggu proses migrasi sel tubuh saat melawan infeksi.
3. Perokok yang memegang mulut saat menghisap rokok dengan tangan mencuci tangan bisa berisiko terkontaminasi Covid-19.
4. Virus Corona biasanya menyerang orang-orang yang memiliki komorbiditas atau orang dengan penyakit penyerta. Agus menuturkan bahwa perokok lebih banyak memiliki komorbid seperti hipertensi, sakit jantung, gangguan paru-paru.
"Hampir penyakit komorbid lebih banyak ditemukan pada seorang perokok. Jadi, saat perokok memiliki komorbid maka memudahkan virus Corona masuk ke tubuh perokok," katanya.