Bisnis.com, JAKARTA - Hand sanitizer kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari saat beraktivitas di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Namun, sebelum Anda membeli dan menggunakan hand sanitizer, sebaiknya cek dahulu kandungannya ataupun komposisinya. Sebab, ada juga produk yang menggunakan bahan berbahaya.
Temuan tersebut diperoleh di Amerika Serikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat (FDA). FDA menemukan ada perusahaan yang mulai memproduksi cairan pembersih tangan menggunakan bahan-bahan yang dapat membahayakan.
Pada awal Juli, seperti dilansir Medical Daily belum lama ini, ditemukan hand sanitizer yang mengandung metanol (alkohol kayu) yang bisa diserap kulit. Metanol dapat menyebabkan iritasi kulit tetapi karena diserap ke dalam tubuh, dapat juga menyebabkan efek lain, seperti gangguan penglihatan. Jika tertelan, zat ini bisa menyebabkan kebutaan, bahkan kematian.
Selain zat ini, ada juga produk yang menggunakan 1-propanol, di Meksiko misalnya. Jika tertelan, produk berbahan ini bisa menyebabkan gangguan sistem saraf pusat (SSP), yang berujung kematian. Gejala paparan 1-propanol dapat berupa kebingungan, penurunan kesadaran, serta denyut nadi dan pernapasan yang melambat.
Konsumen yang hendak membeli hand sanitizer sebaiknya membaca label kemasan sebelum membelinya, untuk memastikan cairan tersebut memiliki persentase etil alkohol yang tepat agar efektif digunakan.
Pada akhir Juli lalu, FDA mengeluarkan peringatan tentang pembersih tangan yang tidak mengandung cukup etil alkohol (juga disebut etanol) atau alkohol isopropil.
Cairan pembersih tangan harus mengandung setidaknya 60 persen etanol atau alkohol antara 60–95 persen untuk bisa membunuh kuman.
Kemudian, saat pembersih tangan mungkin sulit ditemukan di toko, beberapa orang memilih untuk mencoba membuatnya di rumah. FDA tidak merekomendasikan cara ini karena jika pembersih tidak dibuat dengan benar, bisa mengakibatkan tidak cukup kuat atau mungkin terlalu kuat dan menyebabkan luka bakar pada kulit.