Bisnis.com, JAKARTA - The Infectious Diseases Society of America (IDSA) merekomendasikan seluruh rumah sakit untuk menyetop pemakaian obat antimalaria hydroxychloroquine untuk merawat pasien Covid-19.
Rekomendasi itu secara resmi dikeluarkan IDSA pada 19 Agustus 2020 lalu, seperti dikutip dari Bloomberg.com.
Mereka merekomendasikan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine baik dengan sendirinya atau digabungkan dengan antibiotik azitromisin untuk pasien dengan virus corona, bahkan ketika pasien dirawat di rumah sakit.
Masyarakat sebelumnya menyerukan penggunaan terbatas hydroxychloroquine dalam uji coba.
“Panel pedoman ahli IDSA menyimpulkan bahwa manfaat kepastian yang lebih tinggi (misalnya, pengurangan mortalitas) untuk penggunaan perawatan ini sekarang sangat tidak mungkin bahkan jika data tambahan berkualitas tinggi akan tersedia,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, panel National Institutes of Health merekomendasikan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine dengan azithromycin, kecuali dalam uji klinis, karena peningkatan risiko serangan jantung.
Badan tersebut menghentikan uji klinis hydroxychloroquine sendiri pada bulan Juni.