Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Task Force Riset Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) berhasil mendeteksi 14 Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 yang mewabah di Indonesia.
Sebelumnya, BPPT sudah menemukan dua data baru urutan keseluruhan genome (WGS) SARS-CoV2 yang telah dikirimkan ke bank data dunia atau GISAID. Dengan adanya tambahan 12 data baru yang berhasil ditemukan kembali maka terdapat 14 data WGS yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan vaksin Covid-19.
“Dengan adanya koleksi 14 WGS yang telah ditemukan, berguna untuk memberikan gambaran profil genetik virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia,” ujar Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan yang diterima Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Hamma menuturkan dengan makin banyaknya data WGS yang dimiliki oleh Indonesia maka makin besar pula manfaatnya, terutama dalam mengetahui transmisi virus di Indonesia. Ke depannya temuan ini akan berguna untuk pengembangan obat hingga vaksin guna mendukung penanganan Covid-19.
Sebelumnya telah ada data WGS di laman Gisaid, bahwa dari Indonesia telah terkumpul koleksi data WGS lainnya yang ditemukan oleh LBM Eijkman 10, LIPI 2, UGM 4, ITD Unair 14, dan BPPT bersama TFRIC-19 sebanyak 14.
BPPT sendiri diamanatkan sebagai koordinator percepatan pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi wabah covid-19 yang menjadi pandemik di Indonesia melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), guna penguatan TKDN dalam mengatasi wabah covid-19 yang terus merebak.
TFRIC-19 terdiri dari banyak pakar lintas institusi. Adapun Tim WGS yang merupakan sub Task Force 4 dari TFRIC-19 (Analisis dan Penyusunan Data Whole Genome COVID-19 Origin Orang Indonesia yang Terinfeksi), yang dipimpin oleh Dr. Marselina Tan (SITH-ITB) dan didukung oleh tim dari SITH-ITB dan SF-ITB, FK-UNPAD, PTFM BPPT, Labkes Prov Jabar, Balitbangkes, Sayurbox, Universitas YARSI, Wakayama College.
Hammam juga menekankan bahwa BPPT dan TFRIC-19 akan terus berupaya untuk menambah jumlah data WGS dari Indonesia.
"Dengan adanya 14 WGS baru yang ditemukan BPPT bersama TFRIC-19, maka Indonesia telah memiliki total 44 koleksi data,” tuturnya.
Data WGS baru ini telah dikumpulkan ke GISAID agar semakin banyak informasi terkait Covid-19 yang tersedia dan dapat membantu berbagai pihak dalam penanganan pandemi.
“Semakin banyak WGS yang kita submit ke GISAID, maka informasi dan data terkait dengan virus SARS-CoV-2 dan mutasinya di Indonesia dapat diketahui secara global,” pungkasnya.