Bisnis.com, JAKARTA – Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin peribahasa yang bisa menggambarkan keadaan Mulan setelah pekan lalu mulai ditayangkan di China.
Jumlah penonton yang jauh di bawah ekspektasi masih juga jadi korban pembajakan.
Melansir South China Morning Post pada Rabu (16/9/2020), iknowwhatyoudownload.com menyataka satu jam setelah tayang perdana di platform video sesuai permintaan (video on demand/VOD) Disney+ pada Jumat (4/9/2020) lalu langsung tersedia secara luas di sejumlah situs pembajak.
Di China sendiri, Mulan diunduh lebih dari 250.000 kali melalui protokol pengunduhan peer-to-peer BitTorrent pada Minggu (13/9/2020). Itu mungkin saja hanya puncak gunung es karena situs streaming dan unduhan ilegal dari platform cloud seperti Baidu Wangpan lebih sulit dilacak.
Selain itu, beberapa situs streaming yang terkenal dengan konten bajakan membuat Mulan aktif dalam satu hari setelah dirilis.
Unduhan Mulan melonjak di Cina, melampaui setiap negara lain sebelum melambat pada akhir minggu saat film tersebut memulai debutnya di bioskop. Pada akhir pekan, unduhan di Rusia, Korea Selatan, dan Brasil melampaui unduhan di China.
Pembajakan film berlangsung paling cepat di China. Pada Jumat (4/9/2020), di China tercatat sebanyak 49.000 unduhan Mulan. Keesokan harinya, unduhan membengkak menjadi hampir 139.000, dengan 74.300 unduhan lainnya pada hari Minggu. Total unduhan melampaui 400.000 hingga 10 September sebelum mulai diputar di bioskop pada hari berikutnya.
Kehadiran penerjemah subtitle juga telah meningkatkan popularitas film bajakan di China. Disney tidak menyediakan terjemahan bahasa Mandarin untuk Mulan di Disney +, tetapi orang-orang mengunggah terjemahan mereka sendiri kurang dari sehari setelah film dirilis. Teks bahasa Mandarin dapat segera ditemukan di banyak situs streaming ilegal yang memudahkan orang menemukan salinan bajakan. Beberapa situs menyematkan subtitel dalam film bersama dengan iklan yang dipasang di bagian atas.