Bisnis.com, JAKARTA – Sunblock atau tabir surya merupakan salah satu tahapan perawatan wajah yang tak boleh dilewatkan untuk membuat wajah tampak lebih sehat dan bercahaya. Sebab, sunblock tersebut dapat melindungi wajah dari paparan sinar utraviolet UV A dan UV B yang bisa merusak kulit wajah.
Apalagi Indonesia sebagai negara tropis yang paparan sinar mataharinya sepanjang tahun sehingga kita perlu untuk melindungi kulit wajah. Namun, jika selama masa pandemi ini masyarakat lebih banyak diminta untuk tetap di rumah saja, apakah penggunaan sunblock masih tetap diperlukan?
Dokter spesialis kulit dan kelamin Muhammad Sjahrir mengatakan bahwa meski fungsi utama sunblock adalah melindungi kulit wajah dari paparan sinar UV A dan UV B, tetapi ketika di rumah, dia menyarankan masyarakat untuk tetap menggunakan sunblock.
“Kadang kita nggak sadar bahwa saat kita duduk di dekat jendela rumah, sinar matahari masuk dari situ. Selain untuk sinar matahari, sunblock juga bisa menangkal sinar yang keluar dari hp yaitu blue light yang bisa membuat terjadinya flek hitam dan kerutan,” ujarnya, dalam bincang santai bersama Bisnis.com, Jumat (18/9/2020).
Di samping itu, yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat, bahwa sunblock juga melindungi kulit para ibu-ibu dari panasnya kompor saat memasak di rumah. Bahkan, menurutnya, lebih baik ibu-ibu atau perempuan lupa pakai bedak daripada lupa menggunakan sunblock.
“Karena nanti akan menyesal ketika sudah berusia 40 atau 50 tahun karena sinar UV itu nggak merusak kulit saat itu tetapi sifatnya kumulatif yaitu dikumpulkan dari kita muda dan baru terasa saat sudah di atas 50,” terangnya.
Dokter Sjahrir merekomendasikan agar sunblock yang digunakan memiliki SPF di atas 30 sehingga perlindungannya lebih maksimal. Selain itu, pilih sunblock yang anti air dan antikeringat, serta bersifat stabil.