Sistem pernapasan/interactive-biology.com
Health

Pandemi Virus Corona Belum Usai, Kenali Gejala Happy Hypoxia

Novita Sari Simamora
Selasa, 22 September 2020 - 10:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gejala happy hypoxia yang muncul pada tubuh penderita virus corona (Covid-19) karena kekurangan oksigen.

Dokter spesialis paru konsultan di RSUP Persahabatan di Jakarta Timur Fathiyah Isbaniah mengungkapkan saat tubuh kekurangan oksigen, maka jantung akan berdetak dengan cepat untuk memompa darah dan mencari oksigen. Maka efek yang ditimbulkan happy hypoxia adalah bernapas lebih cepat dari orang-orang pada umumnya.

"Happy hypoxia tidak baik bagi tubuh, karena kekurangan oksigen napas jadi cepat. Pertolongan medis yang biasa dilakukan adalah memberikan oksigen kepada pasien," ungkapnya, Selasa (22/9/2020).

Fathiyah mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami happy hypoxia tidak menyadari akan mengalami sesak napas. Selain itu, orang-orang yang di sekitar pasien juga  tidak menyadarinya.

Perlu diketahui, happy hypoxia, kata-kata yang akhir ini didengar terkait dengan kasus virus corona, yang mana pasien ada yang tidak mengalami sesak napas padahal kadar saturasi oksigen di tubuh sudah kurang. Diperparah dengan pasien tersebut terinfeksi virus corona sehingga tidak ada gejala yang ditimbulkan dan itu sangat berbahaya.

Pakar penyakit dalam dari Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, Universitas Indonesia, dr Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa happy hypoxia adalah keadaan dimana pasien kekurangan oksigen tapi tidak merasakan sesak napas padahal kekurangan oksigen bisa mempengaruhi organ lain pada tubuh.

Sebagai informasi, kadar oksigen normal standarnya,  saturasi bisa 94 persen -100 persen sehingga apabila sudah di bawah 94 persen itu sudah menjadi masalah jadi sudah harus diantisipasi karena sudah mengalami penurunan oksigen disini.

“Isolasi mandiri juga perlu membeli oxymeter untuk memonitor saturasi oksigen di tubuh, tapi harus diperhatikan lagi, kalau sudah terinfeksi Covid-19 atau sudah hypoxia itu sudah harus dirawat di rumah sakit,” paparnya.

Paling berbahaya adalah pasien yang terinfeksi virus corona datang ke rumah sakit dengan gejala lain seperti diare, padahal sudah terinfeksi Covid-19 sehingga dia dirujuk ke klinik atau rumah sakit biasa.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro