Bisnis.com, JAKARTA - Pegiat seni teater dan tari mengeluh karena selama pandemi virus corona (Covid-19) tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.
Pegiat dan Produser Teater Koma, Ratna Riantiarno, selama ini para pekerja seni teater di Indonesia tidak menjadikan teater sebagai sumber penghasilan utama. Banyak dari anggota komunitas seni teater dan tari justru memiliki sumber penghasilan lain misalnya menjadi pengajar, penulis, maupun terlibat dalam industri yang lebih eksis misalnya perfilman dan main sinetron.
“Kalau pemain hanya mengandalkan dari teater saja, pasti sulit hidup, bahkan rata-rata alumnus teater di IKJ misalnya juga akhirnya memilih main film. Karena film lebih jelas, sudah masuk industri. Kalau teater ini belum,” ungkapnya kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu.
Alhasil, selama ini seni pertunjukan teater dan tari harus bertahan dari asupan sponsor. Sayangnya pada masa pandemi seperti saat ini, mendapatkan sponsor untuk seni pertunjukan teater pun sangat sulit.
Imbasnya tidak hanya spesifik ke teaternya, tetapi ke pekerjaan lain yang jadi andalan para pemain. Misalnya ada yang jadi guru ekstrakurikuler teater di sekolah, lalu ada yang menerima pekerjaan tambahan seni tari misal pada acara, pernikahan.
"Tapi ya sekarang sekolah pun tidak aktif, acara pernikahan pun sepi,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dalam masa normal baru ini dia menilai seni musik masih jauh berkembang dibandingkan seni teater dan tari. Konser musik secara virtual masih lebih banyak animo dan mudah digelar ketimbang seni teater dan tari. Imbasnya, sponsor pun akan lebih melirik seni musik ketimbang teater dan tari.
Saat ini, para pegiat teater masih adaptasi, masih terus mencari formula. Ratna juga mengaku Teater Koma tetap ketat dalam protokol kesehatan dari mulai rapid test dan pentingnya kedisiplinan dan komitmen para pemain teater jika ingin menggelar pementasan daring.
"Hal ini penting karena kedisiplinan para pemain dalam menjaga kebersihan dan kesehatan juga menjaga kesehatan pemain teater lainnya,” tegas Ratna.