Virus Corona
Health

Peneliti Sebut Long Covid-19 Bisa Menjadi Masalah Besar

Syaiful Millah
Senin, 5 Oktober 2020 - 20:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti menyebut bahwa Covid-19 jangka panjang (long Covid) dapat menjadi masalah besar. Orang yang menderita kondisi ini telah melaporkan sesak napas, kelelahan kronis, dan kabut orak berbulan-bulan setelah terinfeksi virus corona baru.

Sebuah studi dari King's College London mengungkapkan sekitar 10 persen pasien virus corona mengalami gejala Covid-19 yang berkepanjangan selama berbulan-bulan. Sebanyak 2 persen di antaranya masih mengalami gejala setelah 3 bulan.

Para penulis makalah yang berjudul Long Covid: Reviewing the Science and Assessing the Risk, mengatakan bahwa kampanye kesadaran akan membantu orang patuh pada langkah-langkah pencegahan seperti menggunakan masker.

Dalam laporan tersebut, Profesor Tim Spector menyatakan bahwa dalam beberapa bulan pertama pandemi, masih sedikit perhatian yang diberikan pada populasi yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala, yang mencakup hampir 99 persen kasus.

Dia mengungkapkan ternyata Covid-19 bukan hanya flu yang buruk, tetapi pada banyak orang penyakit tersebut berperilaku seperti penyakit autoimun, yang memengaruhi banyak sistem di dalam tubuh.

Spector mengatakan aplikasi Covid Symptom Study yang diluncurkan King's College London dan perusahaan kesehatan Zoe, telah melihat lebih banyak gejala yang dialami pasien Covid-19 dengan menerima data lebih dari 4 juta orang.

Berdasarkan data tersebut, lanjutnya, banyak orang yang kondisinya belum pulih setelah 2 minggu - seperti yang diharapkan sebelumnya. Data justru menunjukkan ada yang mengalami gejala hingga berbulan-bulan kemudian.

"Ini adalah sisi lain Covid-19, perjalanan jarak jauh yang bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar daripada kematian tinggi akibat penyakit ini. Utamanya memengaruhi orang tua yang rentan," katanya seperti dikutip Metro UK, Senin (5/10).

Para penulis mengatakan hal ini tampaknya menjadi statistik yang paling dapat diandalkan untuk mendasarkan perkiraan kasar tentang gejala Covid-19 jangka panjang dalam populasi yang lebih besar.

Laporan tersebut mengatakan bahwa penyakit pandemi ini tampaknya jarang terjadi pada mereka yang berusia di bawah 18 dan di atas 65 tahun, dengan prevalensi lebih tinggi di antara kelompok usia pekerja.

Usia rata-rata dari mereka yang terkena dampak dari Covid-19 jangka panjang adalah mereka yang berusia 45 tahun, dan lebih banyak memengaruhi perempuan ketimbang laki-laki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro