Bisnis.com, JAKARTA - Armenia dan Azerbaijan melanjutkan perang hingga hari kesembilan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh dan kedua negara saling menyalahkan karena menargetkan kota-kota penting dan membahayakan nyawa warga sipil.
Pertempuran meluas setelah kedua pihak mengabaikan seruan internasional yang semakin meningkat untuk gencatan senjata. Sedangkan Azerbaijan menekankan bahwa Turki harus terlibat dalam setiap langkah untuk mengakhiri konflik.
Pusat informasi yang dikelola pemerintah Armenia merilis rekaman yang menunjukkan serangan artileri oleh pasukan Azerbaijan pada Minggu di kota Stepanakert. Otoritas Armenia mengklaim jatuhnya korban sipil akibat serangan hari Minggu itu.
Video tersebut menunjukkan bangunan yang rusak parah, termasuk blok apartemen, dan jalan yang dipenuhi puing-puing. Bernard Smith dari Al Jazeera meninggalkan Stepanakert pada Minggu malam karena "pemboman hebat", yang katanya menewaskan lima warga sipil. Sejauh ini dilaporkan telah ratusan orang tewas dari kedua pihak.
"Kami diberitahu oleh orang-orang yang masih di Stepanakert bahwa pengeboman telah dimulai pagi ini," katanya, melaporkan dari kota Goris di Armenia.
Kementerian pertahanan Armenia melaporkan bahwa pasukan Azerbaijan telah menembakkan roket ke Stepanakert dan Shushi dengan intensitas tinggi.
"Pertempuran sengit sedang berlangsung," menurut kementerian tersebut kemarin seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (6/10/2020).
Anna Naghdalyan, juru bicara kementerian luar negeri Armenia, mengatakan pada bahwa Stepanakert "terus menerus diserang oleh angkatan bersenjata Azerbaijan dengan amunisi ganda".
Sedangkan Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan pasukan Armenia menembaki tiga kotanya, yakni Beylagan, Barda, dan Terter setelah menyerang Ganja dan Mingecevir, kota terbesar kedua dan keempat di negara itu.
Hikmet Hajiyev, kepala Departemen urusan Kebijakan Luar Negeri Azerbaijan, menyatakan bahwa empat rudal balistik Tochka telah diluncurkan di Mingecevir, yang memiliki populasi lebih dari 100.000 orang dan terletak 100 km (62 mil) dari perbatasan Armenia.