Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM mengungkapkan harga tes swab PCR Mandiri Rp900.000 tidaklah cukup. Kecuali, ada subsidi dari pemerintah.
Pernyataan itu, menyusul keputusan SE Kementerian Kesehatan soal pemberlakuan tarif pemeriksaan tes swab PCR maksimal sebesar Rp900.000 sesua Surat Edaran nomor HK. 02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
"Jika tidak ada subsidi dari pemerintah, maka harga tes swab PCR semestinya adalah Rp1,2 juta," ungkap Zubairi dalam keterangannya Selasa, (6/10/2020).
Menurut Zubairi tarif Rp900.000 mungkin cukup bila reagensia dibantu pemerintah yaitu reagensi untuk ekstraksi dan reagensia PCR.
Lebih jauh Zubairi menjabarkan dalam hitungan harian Rp900.000 hanya cukup untuk biaya sarana, biaya alat, bahan habis pakai, biaya alat pelindung diri dan pemeliharaan kesehatan.
Dia juga menyatakan kebutuhan tes Swab PCR ini sangat penting untuk tracing kasus positif.
Selain itu, target Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Juli lalu Indonesia harus mencapai target tes 30.000 orang setiap harinya, menurut Zubair target tes perlu dinaikkan menjadi 50.000 orang per hari.