Gejala neurologis pada pasien virus corona (Covid-19).
Health

Penderita Virus Corona Memiliki Gejala Neurologis

Syaiful Millah
Rabu, 7 Oktober 2020 - 12:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Gejala utama virus corona baru yang didaftarkan di banyak lembaga kesehatan adalah suhu tinggi, batuk terus menerus, serta hilangnya indera penciuman dan perasa.

Namun, para ilmuwan menemukan mayoritas pasien virus corona (Covid-19) juga mengalami gejala lain seperti diare, konjungtivitis, dan ruam pada kulit.

Dalam studi baru, peneliti menemukan lebih dari 80 persen pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit mengalami sakit kepala, pusing, nyeri otot, dan ensefalopati, yang dikenal sebagai fungsi mental yang berubah.

Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala ini juga ditemukan tiga kali lebih lama dan memiliki risiko kematian tujuh kali lebih tinggi. Para peneliti dari Memorial Northwestern Hospital mengatakan penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi dan merawat orang yang tepat sebelum mereka mengalami gejala parah.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology ini mengamati lebih dari 500 pasien dengan penyakit Covid-19 di sepuluh rumah sakit, yang masuk dalam jaringan sistem kesehatan Northwestern Medicine.

Hasilnya, terungkap bahwa 42 persen pasien memiliki gejala neurologis saat gejalanya dimulai dan 63 persen menderita gejala serupa saat berada di rumah sakit. Sekitar 82 persen mengalami setidaknya  satu gejala selama mereka sakit.

Selain itu, penelitian juga mengungkap sekitar 45 persen pasien menderita nyeri otot, sekitar 38 persen melaporkan adanya sakit kepala, 16 persen mengalami gangguan pengecapan, dan 11 persen melaporkan gangguan penciuman.

Dari hasil penelitian, hanya ada kurang dari 2 persen pasien yang mengalami komplikasi berat seperti kejang, stroke, dan gangguan pergerakan. Setelah pasien keluar dari rumah sakit, lebih dari dua pertiga penderita ensefalopati tidak dapat merawat dirinya sendiri.

Igor Karolnik, Kepala Penyakit Menular Saraf dan Neurologi di Northwestern Medicine menyatakan bahwa mereka kini sedang berupaya mengkarakterisasi efek neurologis jangka panjang dari Covid-19 dan hasil kognitif pasien dengan ensefalopati terkait penyakit ini.

“Kami mempelajari hal ini pada pasien yang keluar dari rumah sakit serta pada long-haulers Covid-19 yang tidak pernah dirawat di rumah sakit, tetapi menderita masalah neurologis serupa seperti kabut otak,” tandasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro