Celine Dion/bloomberg
Entertainment

Kenali Penyakit Stiff Person Syndrome, yang Menimpa Celine Dion

Redaksi
Kamis, 27 Juni 2024 - 15:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar terbaru datang dari salah satu diva legendaris asal Amerika, yaitu Celine Dion. Dalam film dokumenter “I Am Celine Dion” yang dirilis pada 25 Juni kemarin, dirinya berhasil membuat masyarakat memiliki pandangan khusus terkait penyakit yang dideritanya.

Celine memberikan kisah perjalanan dirinya yang mengalami stiff person syndrome (SPS). Stiff person syndrome disebut sebagai sindrom orang kaku.Sebelumnya, pada tahun 2022 Celine sudah memberikan info bahwa dirinya mengidap penyakit neurologis tersebut.

Dia membarikan video dalam Facebook dan Instagram miliknya pribadinya tahun lalu. Celine menyatakan bahwa dia telah didiagnosis dengan gangguan neurologis yang sangat langka yang disebut disebut dengan sindrom orang kaku, yang mempengaruhi sekitar 1 dari 1 juta orang.

Dilansir dari goodmorningamerica.com, Kamis (27/6/2024) seorang asisten profesor neurologi Lewis Katz School of Medicine di Temple University Dr. Leah Croll setuju dengan pernyataan Dion bahwa sindrom orang kaku tidak umum, menyebutnya sebagai penyakit yang sangat langka. 

Croll menjelaskan bahwa rata-rata usia 20 dan 50 tahun cenderung didiagnosis dengan sindrom orang kaku. Secara keseluruhan, wanita akan mengalami dua hingga tiga kali berisiko memiliki sindrom orang kaku daripada pria.

Lantas, gejala apa yang terlihat dari penyakit tersebut?Awalnya pasien akan merasakan ketidaknyamanan, kaku, nyeri pada area punggung, bawah kaki, bahu, leher, dan pinggul. Seiring berjalannya waktu, otot-otot kaki menjadi kaku dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Pasien juga mengalami kejang otot, yang dapat dipicu oleh sumber suara seperti klakson mobil, hingga menyebabkan rasa kaku seperti patung dan terjatuh. Kebisingan yang terdengar jelas dan keras, membuat para pasien mudah terganggu sehingga mengalami kram otot yang berlebih.

Penyakit tersebut dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko:

1. Riwayat diabetes tipe 1

2. Penyakit tiroid autoimun

3. Anemia pernisiosa

4. Vitiligo

5. Penyakit celiac

Untuk menangani penyakit tersebut, dokter akan merekomendasikan jenis pengobatan berupa Imunoglobulin intravena dan Plasmapheresis. Kedua metode tersebut mampu menurunkan jumlah antibodi yang menyerang jaringan sehat di dalam tubuh.

Sebagai pencegahan yang tepat, Anda dapat melakukan kegiatan seperti:

1. Berjalan kaki

2. Melakukan aktivitas fisik

3. Menjaga kesehatan emosional

4. Istirahat yang cukup

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro