Gejala neurologis muncul pada sebagian pasien virus corona (Covid-19)./ilustrasi
Health

Sebanyak 8 dari 10 Pasien Corona Menderita Gejala Neurologis

Syaiful Millah
Selasa, 6 Oktober 2020 - 16:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para peneliti mengungkap bahwa gejala neurologis terjadi pada 8 dari 10 pasien virus corona (Covid-19) yang dirawat di rumah sakit. Gejala ini termasuk nyeri otot, sakit kepala, pusing, ensefalopati, dan kabut otak.

Igor Koralnik, penulis studi dan pengawas Klinik Neuro Covid-19 di Memorial Northwestern Hospital di Chicago mengatakan bahwa ensefalopati yang ditandai dengan fungsi mental yang berubah dari kebingungan ringan hingga koma merupakan manifestasi neurologis paling parah dari penyakit ini.

Dilansir dari Medical Xpress, Selasa (6/10/2020) untuk studi baru ini, para peneliti menganalisis grafik lebih dari 500 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dalam sistem kesehatan Northwestern Medicine yang berbasis di Chicago.

Para peneliti mengidentifikasi gejala neurologis pada 42 persen pasien ketika gejala Covid-19 muncul, 63 persen pasien saat dirawat di rumah sakit, dan 83 persen pasien selama periode awal hingga akhir Covid-19 yang dialami.

Sekitar 45 persen pasien melaporkan nyeri otot dan 38 persen melaporkan sakit kepala. Ensefalopati dan pusing terlihat pada hampir sepertiga pasien. Studi tersebut juga menemukan 16 persen mengalami gangguan rasa dan 11 persen mengalami gangguan penciuman.

Setelah keluar dari rumah sakit, hanya 32 persen pasien dengan ensefalopati yang dapat merawat urusan mereka sendiri, dibandingkan dengan 89 persen dari mereka yang tidak mengembangkan ensefalopati.

Selain itu, studi juga menemukan bahwa tingkat kematian pada pasien dengan ensefalopati jauh lebih tinggi yakni sekitar 22 persen dibandingkan mereka yang tidak memiliki ensefalopati yang hanya sekitar 3 persen.

Karolnik yang juga kepala infeksi saraf dan neurologi di Northwestern Medicine mengatakan bahwa para peneliti saat ini mencari cara untuk mengkarakterisasi efek neurologis jangka panjang dari Covid-19 dan hasil kognitif pasien dengan ensefalopati terkait dengan penyakit pandemi ini.

"Kami mempelajari hal ini pada pasien yang keluar dari rumah sakit, serta pada 'long-haulers' Covid-19, yang tidak pernah dirawat di rumah sakit tetapi juga menderita masalah neurologis serupa, termasuk kabut otak," imbuhnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro