Korea Utara/
Health

Khawatir Virus Corona, Korea Utara Tunda Tahun Ajaran Sekolah

Syaiful Millah
Selasa, 20 Oktober 2020 - 09:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara dilaporkan telah menunda dimulainya tahun ajaran sekolah, setelah siswa menunjukan gejala virus corona baru atau penyakit Covid-19.

Hal tersebut terjadi setelah warga di seluruh Korea Utara merayakan Worker Party Foundation Day pada awal bulan ini. Menurut sumber, Kementerian Pendidikan negara itu menginstruksikan departemen pendidikan untuk memulai tahun ajaran pada November mendatang.

Salah satu sumber di Provinsi Pyongan Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa jumlah pasien demam telah meningkat secara nasional sejak acara tersebut dan angka dari Komite Anti-Epidemi Pusat menunjukkan sekitar 18 persen dari mereka yang bergejala adalah pelajar.

“Pada 12 Oktober, Kementerian Pendidikan menginstruksikan dinas pendidikan provinsi untuk tidak membuka sekolah karena keputusan akan diambil pada akhir pekan. Lalu pada 15 Oktober, tiba-tiba ada perintah lain untuk membuka sekolah pada 1 November,” kata sumber itu dikutip Express UK, Selasa (20/10).

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan jumlah orang yang mengalami gejala demam setelah perayaan Woker Party Foundation Day, pemimpin Korea Utara akhirnya memutuskan untuk menunda dimulainya tahun ajaran baru.

Korea Utara belum mengkonfirmasi kasus Covid-19, tetapi negara itu mengambil tindakan ekstensif untuk membatasi perjalanan dan memberlakukan karantina untuk menghentikan penyebaran virus corona baru.

Sumber lain di Pyongyang mengonfirmasi bahwa Kementerian Pendidikan Korea Utara memerintahkan agar sekolah akan dimulai pada 1 November. Universitas pusat yang tadinya sudah dibuka juga telah menangguhkan kelas dan akan memulai kembali pelajaran pada awal November.

Sumber tersebut menambahkan bahwa alasan utama pihak berwenang mengumumkan penundaan adalh karena beberapa siswa yang berpartisipasi dalam parade militer menderita demam atau gangguan pernapasan.

Menurut Daily NK, ada sekitar 27 mahasiswa dari Choson University of Physical Education yang ikut serta dalam parade militer massal didiagnosis menderita tuberkulosis di rumah sakit rakyat Pyongyang. Tetapi sumber juga menyatakan bahwa diagnosis mungkin telah diubah dari Covid-19 menjadi tuberkulosis.

Sumber di Provinsi Pyongan Utara mengatakan pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada sekolah dan otoritas kesehatan masyarakat untuk memeriksa dan melaporkan kesehatan siswa pada akhir pekan lalu.

Mereka menambahkan bahwa para guru dan dokter di provinsi tersebut mengunjungi rumah siswa untuk memeriksa dan melaporkan kesehatan para murid. Tenaga pendidikan dan kesehatan diterjunkan untuk melaporkan kesehatan siswa sejak instruksi diberikan.

“Pihak berwenang tidak menunda dimulainya tahun ajaran karena masalahnya serius, melainkan tujuannya untuk secara akurat memahami kesehatan siswa setelah acara tersebut, sebelum memulai tahun ajaran lagi,” kata sumber itu.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro