Bisnis.com JAKARTA – Orang yang mengidap penyakit Covid-19 bisa mengalami berbagai gejala yang tak hanya berkaitan dengan sistem pernapasan tapi dengan sistem dan organ lain. Peneliti menyebut dua gejala neurologis yang menyebabkan perubahan kondisi mental pada pasien.
Dilansir dari Express UK, Senin (26/10) banyak pasien yang melaporkan masalah neurologis dan kondisi mental yang berubah-ubah. Dokter memperingatkan potensi gangguan otak yang disebabkan oleh infeksi dari virus corona baru.
Data dari aplikasi Covid Symptom Study menunjukkan bahwa pasien positif Covid-19 dapat mengalami berbagai gejala termasuk sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, kebingungan, kehilangan nafsu makan, sesak napas, dan masih banyak lagi.
Dalam hal kebingungan, data dari aplikasi yang sama menunjukkan bahwa pasien virus corona baru seringkali mengalami delirium, keadaan kebingungan akut, dan disorientasi. Hal yang mengkhawatirkan bahwa ditemukan kondisi Covid-19 ringan pun dapat menyebabkan gejala gangguan otak tersebut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, komplikasi dari delirium dan Covid-19 diteliti. Studi itu mencatat bahwa penyakit pandemi ini memang berpengaruh terhadap sistem saraf pusat.
“Pada orang dewasa yang lebih tua, Covid-19 mungkin muncul dengan gejala atipikal, termasuk delirium dan komplikasinya. Orang tua berada pada risiko terbesar dari Covid-19 dan jika terinfeksi, mereka mungkin mengalami delirium,” kata laporan dari studi tersebut.
Claire Steves, konsultan ali geriatri mengatakan pada awal pandemi, mereka melihat secara anekdot bahwa pasien dengan virus corona memiliki gejala kebingungan dan disorientasi akut. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang gejala yang bisa ditimbulkan dari Covid-19.
Dia menduga bahwa virus SARS-CoV-2 yang telah menyebabkan penyakit dapat memasuki sel saraf di otak. Setelahnya, virus akan mengganggu sistem saraf pusat dan menyebabkan munculnya gejala delirium seperti yang dikeluhkan banyak pasien.