Petugas kesehatan di Spanyol menggunakan kantong sampah sebagai alat pelindung diri saat menolong pasien virus corona Coovid-19./Bloomberg
Health

WHO Sebut Beberapa Negara dalam Bahaya, Spanyol Umumkan Keadaan Darurat

Fransisco Primus Hernata
Senin, 26 Oktober 2020 - 13:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Spanyol mengumumkan keadaan darurat nasional untuk mengatasi datangnya gelombang kedua virus corona, pasca Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor infeksi baru selama tiga hari berturut-turut di seluruh dunia.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan keadaan darurat baru dan menetapkan jam malam di seluruh wilayah. Kecuali untuk Kepulauan Canary.

Spanyol adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang melewati batas 1 juta kasus infeksi dan diikuti oleh negara Prancis. “Situasi yang kami lalui sangat ekstrim,” ujar Sanchez seperti yang dikutip dari scmp.com 

Sementara itu, Prancis telah mencatat rekor harian lebih dari 50.000 kasus Covid-19, dan  di China sudah memulai pengujian massal untuk 4,75 juta penduduk di beberapa wilayah barat laut di negara tersebut setelah 137 infeksi baru ditemukan.

Sedangkan di Amerika Serikat, yang memiliki tingkat kematian terburuk di dunia dengan sekitar 225.000 kematian, kandidat calon presiden yaitu Joe Biden menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengibarkan "bendera putih kekalahan" setelah kepala stafnya Mark Meadows berkata "Kami tidak akan mengendalikan pandemi."

WHO telah memperingatkan bahwa beberapa negara berada di "jalur berbahaya", setelah melihat terdapat peningkatan kasus secara eksponensial, dan meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas untuk menahan penyebaran penyakit.

WHO yang merupakan salah satu bagian dari United Nations menunjukkan bahwa terdapat 465.319 kasus baru yang dilaporkan dalam satu hari di hari Sabtu (24 Oktober), dengan setengah dari angka tersebut berada Eropa. Wilayah ini juga berada pada titik kritis dengan musim dingin yang akan datang.

Covid-19 kini telah merenggut nyawa 1,1 juta orang dan menginfeksi lebih dari 42 juta secara global. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan solidaritas global dalam menghadapi pandemi dan tidak hanya berharap dalam peluncuran vaksin apa pun.

Italia yang menjadi episentrum wabah di wilayah Eropa yang pertama juga meningkatkan kebijakan pembatasan pada kehidupan sehari-hari, seperti memerintahkan penutupan teater, bioskop, dan pusat kebugaran serta menutup bar dan restoran di jam yang lebih awal.

Pemerintah sedang berjuang untuk menyeimbangkan kebijakan pembatasan baru terhadap kebutuhan untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sudah dihantam oleh kebijakan lockdown sebelumnya setelah virus pertama kali muncul di kota Wuhan di China akhir tahun lalu.

Setelah AS, negara yang terkena dampak terparah adalah Brasil, India, Meksiko, dan Inggris, sedangkan Kolombia adalah negara terbaru yang mencatat 1 juta kasus virus korona yang telah dikonfirmasi.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro