Bisnis.com, PALEMBANG – Bagi Achmad Syamsudin, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, menjadi penyintas Covid-19 dan berhasil sembuh merupakan pengalaman berharga untuknya agar memaknai pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.
Prinsip menjaga daya tahan itu pun juga diterapkannya dalam menjaga roda bisnis Bank Sumsel Babel tetap berputar mengarungi masa pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Selepas wawancara dengan para wartawan, orang nomor 1 di Bank Pembangunan Daerah (BPD) itu tak pernah sungkan untuk sekadar mengingatkan pentingnya perilaku 3M, terutama memakai masker.
“Memakai masker ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain,” katanya, Kamis (3/11/2020).
Syamsudin mengatakan pascadivonis sembuh dari Covid-19 pada 6 bulan lalu kini dirinya lebih rajin menjaga kesehatan. Tak hanya rutin mengkonsumsi suplemen daya tahan tubuh dan vitamin, tetapi juga berolahraga.
“Olahraganya ringan saja, saya rutin treadmill di rumah dan jalan kaki kalau di luar rumah. Jalan kaki harus 6.000 langkah, biar keringat keluar,” katanya.
Diketahui, Syamsudin terpapar virus tersebut pada 17 April 2020 dan dinyatakan sembuh setelah dua kali uji swab dengan hasil negatif.
Ia pun merupakan satu dari enam orang yang dinyatakan sembuh di Sumsel pada 1 Mei 2020.
Meski telah dinyatakan sembuh, kala itu dia harus menambah isolasi mandiri kembali selama 14 hari untuk memastikan Covid-19 betul hilang dari tubuhnya.
Menurut penyintas Covid-19 dengan nomor kasus 53 di Sumsel itu, kunci melawan virus Covid-19 adalah imunitas yang kuat. Sehingga ia meyakini lewat olahraga maka imunitas dapat meningkat.
Ia pun mengibaratkan imunitas manusia layaknya modal dalam tubuh perbankan. Harus sama-sama kuat agar dapat menghadapi masa pandemi Covid-19. Sehingga, selain terus menjaga kesehatan diri, pucuk direksi Bank Sumsel Babel itu pun terus memastikan kondisi bank ia pimpin juga prima dalam masa pandemi.
“Kalau kita kena Covid-19, yang perlu dikuatkan adalah imun kita. Nah sama seperti perbankan, imunitasnya cuma satu, yakni modal [capital adequacy ratio/CAR]. Jika modal kuat mudah-mudahan bisa melewati resesi,” katanya.
Dia mengemukakan saat ini CAR alias kecukupan modal Bank Sumsel Babel masih tergolong kuat, yakni berkisar di angka 20%.