Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Eropa, cabang administratif Uni Eropa, Senin mengumumkan kesepakatan untuk membeli 405 juta dosis vaksin virus corona potensial dari perusahaan bio-teknologi Jerman CureVac.
Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah pejabat UE mengumumkan kesepakatan serupa dengan perusahaan Jerman BioNTech dan raksasa farmasi AS Pfizer untuk 300 juta dosis awal dari kandidat vaksin yang mereka produksi bersama, yang, diklaim terbukti 90 persen efektif melawan COVID-19 di pengujian tahap akhir.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kepada wartawan bahwa kesepakatan dengan CureVac, tentu saja, bergantung pada vaksin mereka yang terbukti aman dan efektif.
Von der Leyen mengatakan CureVac adalah perusahaan kelima yang telah dikontrak aliansi untuk portofolio vaksin COVID-19.
Dia mengatakan mereka sudah mengerjakan kesepakatan dengan perusahaan farmasi AS Moderna, untuk kontrak keenam. Pada hari Senin, Moderna mengumumkan pengujian menunjukkan kandidat vaksinnya juga lebih baik dari 90 persen efektif.
Von der Leyen mengatakan Komisi Eropa berharap dapat menyelesaikan kontrak mereka dengan Moderna segera. Dia mengatakan semua vaksin harus diuji secara independen oleh European Medicines Agency (EMA) sebelum diterima.
"Kami tidak tahu pada tahap ini vaksin mana yang pada akhirnya akan aman dan efektif ... Dan inilah mengapa kami perlu memiliki portofolio vaksin yang luas berdasarkan teknologi yang sangat berbeda."
Negara-negara Eropa terus melihat lonjakan kasus COVID-19, dan banyak yang telah menerapkan setidaknya penguncian nasional sebagian hingga akhir bulan.
Kesepakatan CureVac membuat pasokan vaksin COVID Uni Eropa mendekati 2 miliar
Sebelimnya UE telah meneken kesepakatan dengan AstraZeneca, Johnson & Johnson, Sanofi dan Pfizer untuk kombinasi 1,4 miliar dosis vaksin potensial mereka.
Harga yang disetujui untuk vaksin tersebut belum diungkapkan.
Kesepakatan itu awalnya akan mencakup 225 juta dosis, dengan opsi untuk membeli 180 juta lagi.
Pendekatan CureVac didasarkan messenger RNA (mRNA), potongan kode genetik yang mendorong sel manusia untuk menghasilkan protein terapeutik - teknologi yang sama yang digunakan oleh Moderna dan juga Pfizer / BioNTech, vaksin potensial utama lainnya yang dilaporkan positif terlambat- hasil uji coba tahapan.