Bisnis.com, JAKARTA --Kandungan gizi pada ikan dinilai sangat tepat untuk membantu menekan angka stunting terutama pada 1.000 hari pertama. Indonesia saat ini masih terus berupaya untuk menekan rasio angka bayi kerdil akibat kurang gizi.
Artati Widiarti, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) mengatakan, keunggulan utama ikan ada untuk membantu mencegah stunting ialah kandungan asam lemak omega 3 yang sangat membantu untuk perkembangan mata, otak, dan jaringan saraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap.
"Sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh, serta sumber vitamin D dan Kalsium bagi pertumbuhan tulang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga Remaja, Rokok dan Putus Sekolah.. |
---|
Artati menjelaskan meski pada tahun 2019 prevalensi stunting turun menjadi 27,67 persen dari 30,8 persen pada tahun 2018, tetapi angka ini masih di atas angka toleransi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen.
Angka prevalensi stunting itu, katanya, berpotensi meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia yang berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Artati memastikan KKP akan terus mendukung program prioritas percepatan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Salah satu caranya dengan melakukan intervensi sensitif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein khususnya dari ikan untuk perbaikan gizi masyarakat. KKP juga terus mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan [Gemarikan],” urainya.
Irma Gustiana Andriani, Psikolog dan Founder ruangtumbuh.id membagikan sedikit tips agar anak terbiasa makan ikan. Menurutnya, tantangan yang sering terjadi pada saat proses belajar makan pada anak adalah gerakan tutup mulut, picky eater, alergi dan kondisi emosional lainnya.
Supaya anak gemar makan ikan, dia mengingatkan perlunya mengutamakan kenyamanan anak saat kegiatan makan. "Suasana menentukan motivasi anak," jelas Andriani.
Selanjutnya, Andriani menyebut penggunaan visualisasi yang menarik untuk perangkat makan, seperti perangkat makan yang colorful dengan tematik tertentu. Menurutnya, anak-anak memerlukan contoh karena pada anak-anak mereka jagonya meniru.
"Sajikan secara unik, kombinasikan dengan menu ikan. Kenalkan tentang ikan melalui kegiatan bermain. Berikan apresiasi pada proses pembelajaran dengan pujian verbal atau non verbal," tambahnya.