Bisnis.com, JAKARTA - Mengamati psikologis anak dinilai penting saat sekolah kembali dibuka. Terutama bagi mereka yang baru menginjak bangku sekolah, atau kelas 1 SD.
Psikolog Klinis Lusiana Bintang Siregar mengatakan, pada tahap ini anak masih egosenstris atau pemikirannya berpusat pada dirinya, sehingga ketika melihat temannya melakukan sesuatu dan dia tidak dapat menyelesaikan atau melakukannya, maka akan mudah merasa rendah diri dan mengembangkan sifat tidak percaya diri.
Selain itu, biasanya untuk pertama kali setelah sekian lama anak belajar di rumah itu saat pandemi, mereka akan merasa malas dan malu. Bahkan, ada juga yang tidak mau ditinggal ibunya, atau kelewat percaya diri.
"Karena selama ini dilayani di rumah, jadi pada saat sekolah maunya dilayani juga. Kemudian merasa dirinya lebih dibanding anak lain," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (21/11/2020).
Oleh karena itu, Lusiana mengatakan jika sudah pasti kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka dibuka kembali, sebaiknya dari 2 pekan sebelumnya, anak harus dipersiapkan bangun pagi, pakai seragam, mengerjakan tugas sendiri, mempersiapkan atau membereskan barang-barang untuk belajar.
Anak juga harus dipersiapkan secara sosial. Orang tua perlu memberi tahu anak bahwa akan bertemu teman baru dan diajari untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan.
Baca Juga Cara Menenangkan Balita Tantrum |
---|
"Selain itu, anak juga dipersiapkan bila seandainya ditanya atau bertemu orang asing apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Tak hanya anak, menurut Lusiana orang tua perlu mempersiapkan diri dengan mengatur jadwal untuk mengurus kebutuhan sekolah, bekal, mengantar, dan menjemput anak pada saat pembelajaran tatap muka nanti. Mereka juga disarankan memiliki informasi nomor telpon yang diperlukan mulai dari guru, teman, dan orang tua murid lainnya.