Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat nonberas./Antara
Kuliner

Ide Bisnis Kuliner Berbahan Sagu Menangkan Lomba di New Zealand

Dewi Andriani
Sabtu, 28 November 2020 - 20:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memperkuat ketahanan pangan dan menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras, dibutuhkan proses diversifikasi pangan. Indonesia sendiri memiliki beragam bahan makanan yang dapat menjadi bahan makanan utama, salah satunya sagu.

Sebagai makanan pokok dari wilayah Timur Indonesia, sagu biasanya diolah dalam bentuk papeda atau  berupa bubur sagu. Namun, sagu juga dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk hidangan sehingga menambah cita rasa dari bahan pangan tersebut.

Ide untuk mengembangan sagu dalam berbagai aneka hidangan tersebut kemudian dikembangkan oleh sejumlah siswa SMA Binus Serpong untuk diikutsertakan dalam kompetisi ide bisnis sosial pelajar SMA se-Jabodetabek yaitu Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challange 2020.

Ide bisnis yang diberi nama Let’s Sago tersebut mendapatkan apresiasi dan berhasil memenangkan juara pertama kompetisi yang diselenggarakan oleh oleh Education New Zealand, Kopi Tuli, dan Lincoln University New Zealand.

“Kami mengangkat tema diversifikasi pangan, yakni pengembangan hidangan berbasis sagu bernama Let’Sago yang diharapkan bisa menjadi solusi dari krisis pangan di Indonesia,” ujar Jocelyn Rose Adiwinata, siswa BINUS Serpong yang tergabung dalam tim Let’Sago.

Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Jonathan Austin mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi Indonesia dan New Zealand. Dia juga berharap industri pertanian antara Indonesia dan New Zealand juga semakin berkembang.

“Pemerintah New Zealand dan Lincoln University telah membangun pendidikan pertanian kelas dunia, terutama di ranah inovasi pertanian dan pertanian berkelanjutan. Saya tahu bahwa keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi topik utama ide bisnis yang dibuat oleh para finalis di babak final ini. Untuk itu, saya ucapkan selamat atas ide bisnis sosial yang sangat brilian dan ketertarikan kalian untuk mengikuti KIWI Challenge,” tuturnya.

Selain tim SMA dari Binus Serpong, beberapa pelajar dari SMA lainnya juga sukses menawarkan ide bisnis bertema pangan. Berikut enam tim terbaik untuk masuk ke tahap final yaitu SMA Binus Serpong dengan ide bisnis Let’Sago, SMA Insan Cendekia Madani yang memiliki tiga tim dengan ide bisnis terbaik yakni AgriPro, AutoTani, dan Zetani.

Selanjutnya ada SMAN 6 Jakarta dengan ide bisnis Ecoplants dan Springfield School ide bisnis Self-Sustaining Hydroponics.

Dari keenam tim tersebut, SMA Binus Serpong dianggap paling menarik baik dari konten atau ide bisnisnya untuk memecahkan tantangan sosial, maupun kemampuannya saat mempresentasikan ide bisnis tersebut secara jelas, percaya diri, dan terstruktur.

Sebagai juara pertama, SMA Binus Serpong berhak atas voucher senilai Rp5 juta. Tim dari sekolah Insan Cendekia Madani dengan ide bisnis AutoTani mendapatkan voucher senilai Rp3juta karena meraih juara dua. Sementara itu, juara ketiga diraih oleh Springfield School dengan ide bisnis Self-Sustaining Hydroponics.

Mereka berhak atas voucher senilai Rp2juta. Tim AgriPro yang juga berasal dari Insan Cendekia Madani berhasil membawa pulang kategori the Most Promising Young Entrepreneur Award dan menerima paket kursus daring dari Lincoln University. Kategori lainnya, yakni People’s Choice Award, juga dimenangkan oleh tim Let’Sago dari BINUS Serpong dan mereka mendapatkan hadiah berupa voucher senilai Rp500.000.

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro