Bisnis.com, JAKARTA - Bibir sumbing menjadi salah satu kelainan yang pastinya tidak diinginkan para orang tua kepada buah hatinya. Pasalnya selain berpengaruh pada kondisi anak itu sendiri, kelainan ini kerap mendapat respon negatif di tengah masyarakat.
Bibir sumbing adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir. Celah tersebut bisa muncul di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir. Bibir sumbing sering kali disertai dengan munculnya celah di langit-langit mulut yang sering disebut dengan langit sumbing.
Komandan Detasemen Kesehatan Pasukan Pengamanan Presiden (Dandenkes Paspampres), Denny Irwansyah mengatakan bibir sumbing disebabkan dari kombinasi sejumlah faktor seperti genetika, radiasi, hingga obat-obatan. "Jadi multifaktorial," ujarnya beberapa waktu lalu.
Denny yang juga ketua bidang Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) ini juga menyebut secara statistik memang ada data yang menyatakan bahwa jikalau orang tua memiliki kelainan bibir sumbing, anaknya berisiko 60% juga mengalami kelainan tersebut.
"Kalau hanya satu bapaknya saja, mungkin sekitar 40 persen, ibunya saja sekitar 40 persen juga. Tapi itu pun tidak serta merta kalau bapaknya sumbing, ibunya sumbing, anak ikut sumbing, itu hanya faktor kemungkinan yang bisa terjadi," jelas Denny.
Di Indonesia, kata dia, saat ini terdapat kurang lebih 8.000 angka kejadian bibir sumbing dan langit-langit. Bisa dikatakan bahwa setiap 6 jam di Indonesia, bayi lahir dengan kondisi tersebut. "Itu jumlah yang cukup besar," tegasnya.
Tentu kondisi celah bibir dan lidah tersebut menurut Denny memberi dampak medis bagi penderitanya karena fungsi makan dan minum terganggu sehingga asupan gizi berkurang, dan pada akhirnya pertumbuhan menjadi terhambat.