Seorang petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS berbicara dengan seorang pria di pelabuhan masuk San Ysidro di Tijuana, Meksiko, pada 26 November 2018./Bloomberg/Luis Antonio Rojas
Travel

Warga AS Dilarang ke Meksiko, Gara-gara Kasus Covid-19 Naik

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Jumat, 4 Desember 2020 - 11:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengingatkan segenap warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Meksiko seiring dengan kenaikan angka kasus Covid-19.

CDC menjelaskan seperti dilansir dari Travel+Leisure, Jumat (4/12/2020), para wisatawan diminta untuk menunda perjalanan ke Meksiko. Pasalnya, tepat ketika pandemi dimulai, Meksiko telah mencatat lebih dari 1,1 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi dengan 100.000 angka kematian akibar virus ini.

Alhasil, Meksiko pun sempat menempati kematian tertinggi di dunia, dengan angka yang diyakini masih lebih besar dari yang dilaporkan dan dicatat. Kondisi ini disebabkan Meksiko sendiri tercatat sebagai negara dengan rata-rata jumlah tes yang sangat rendah.

Pada November lalu, sejumlah kota di Meksiko yakni; Mexico City, Nuevo Leon, Guanajuato, Coahuila, dan Queretaro dilaporkan sudah mencatatkan kasus aktif Covid019 yang tertinggi.

Kota-kota lain yakni Chihuahua, Durango, Coahuila, Nuevo Leon, dan Mexico City juga tercatat memiliki angka okupansi rumah sakit yang tertinggi akibat Covid-19. Adapun kota-kota seperti Campeche dan Chiapas saja yang tercatat sebagai kita berzona hijau yang relatif rendah risiko kasus Covid-19.

Meski demikian, perjalanan menuju Meksiko khususnya dari warga Amerika Serikat tetap tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini tercatat dari tingginya jumlah penerbangan. Meksiko memang masih menjadi destinasi wisata internasional yang populer di dunia dan bagi mayoritas masyarakat Amerika Serikat. Secara year-on-year sebelum Covid-19 mewabah, penerbangan dari Amerika ke Meksiko bisa naik sampai dengan 179 persen menurut aplikasi travel Triplt.

Tak seperti lokasi wisata bahari yang hangat yakni Kepulauan Karibia dan Hawai, Meksiko memang tidak mewajibkan para pendatang dan wisatawan harus mengantongi bukti tes negatif Covid-19 untuk bisa masuk ke negra mereka. Hal serupa juga dilakukan pada beberapa negara yang mulai membuka perbatasan dan mengajark wisatawan kembali masuk.

Pada September lalu, Meksiko memang telah membuka kembali beragam aktivitas dan atraksi wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan dan aturan ketat pembatasan sosial. Pada 27 November 2020 lalu, Meksiko juga kembali mencatatkan kenaikan angka kasus Covid-19 paling tinggi, lebih dari 12.000 kasus per hari.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa kenaikan jumlah kasus di Meksiko sangat mencemaskan dan menunjukkan situasi Covid-19 di negara ini semakin buruk. Oleh sebab itu bagi mereka yang ma uke Meksiko diwajibkan untuk mengantongi hasil tes sebelum mapun sesudah keberangkatan. Pada wisatawan juga wajib melakukan isolasi mandiri selama 7 hari, dan karantina bagi wisman dilakukan 14 hari bagi mereka yang tidak melakukan tes Covid-19.

Kontributor Medis ABC News, Dr. Jay Bhatt menyatakan orang masih tidak berpikir serius tentang penyebaran virus di Meksiko ini sehingga mereka merasa aman dengan melarikan diri ke negara tersebut untuk berlibur. Padahal faktanya kenaikan kasus di negara tersebut semakin parah, dan pemerintah dan segenap stakeholder harus mencatat bagimana mengelola kondisi ini agar lebih baik.

“Harus diingat jik Anda nekat pergi ke tempat dengan prevalensi transmisi virus yang tinggi, maka Anda semakin berisiko tertular virus,” tuturnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro