Virus Corona (Covid-19) jenis baru telah ditemukan WHO di Inggris. Mutasi ini lebih mudah menular./ilustrasi
Health

WHO Teliti Mutasi Virus Corona Terbaru dari Inggris

Novita Sari Simamora
Selasa, 22 Desember 2020 - 05:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mendeteksi dan melacak varian virus corona terbaru yang ditemukan di Inggris untuk menjaga kesehatan masyarakat secara global.

Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan menuturkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia telah memberikan alarm besar, sebab ditemukan fakta bahwa para peneliti mendeteksi varian baru. Temuan tersebut menjadi tanda bahwa alat baru untuk melacak virus berfungsi.

"Ini penting untuk diketahui bahwa evolusi virus adalah normal. Kami mampu melacak virus sedekat ini, dengan hati-hati, secara ilmiah dalam waktu nyata adalah perkembangan positif yang nyata bagi kesehatan masyarakat global, dan negara-negara yang melakukan jenis pengawasan ini harus dipuji,” ungkap Mike seperti dikutip dari CTNews, Selasa (22/12/2020).

Temuan varian virus corona terbaru telah membuat Inggris lockdown, karena karena Kanada serta beberapa negara Uni Eropa membatalkan penerbangan setelah terungkap informasi tentang varian baru virus yang menyebabkan Covid-19. Para peneliti dengan teliti memeriksa bagaimana mutasi muncul, apa artinya bagi vaksin, dan memperbarui pemahaman mereka tentang virus.

Dalam sebuah tweet, Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan Minggu malam bahwa Kanada akan membatasi penerbangan dari Inggris setidaknya selama 72 jam.

“Sore ini, saya mengadakan pertemuan dengan Incident Response Group. Kami fokus pada varian baru Covid-19 yang diidentifikasi di Inggris, dan kami telah memutuskan untuk menerapkan pembatasan perbatasan baru untuk menjaga Anda - dan orang-orang di seluruh negeri. - aman," tulis perdana menteri di Twitter.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa virus corona jenis baru telah diumumkan oleh Kesehatan Masyarakat Inggris pekan lalu, sekarang di luar kendali tetapi tidak lebih berbahaya, menambahkan bahwa tindakan lockdown diberlakukan agar tidak membuat virus semakin menyebar.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada wartawan bahwa varian baru ini lebih dari 70 persen lebih dapat ditularkan. Namun dia menekankan, "Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu lebih mematikan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah."

 "Saat ini, itu benar-benar ditandai sebagai satu (varian) yang merupakan kandidat yang sangat kuat untuk mengubah penularan virus," kata Lucy van Dorp, peneliti senior dalam genomik mikroba yang bekerja di UCL Genetics Institute.

Johnson menjelaskan varian itu kemungkinan menjadi penyebab peningkatan kasus baru di London dan Inggris selatan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro