Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti di Inggris berspekulasi bahwa virus corona varian terbaru mungkin muncul dari individu yang terinfeksi secara kronis.
Para ilmuwan berhipotesis bahwa tingkat mutasi yang tinggi terjadi selama infeksi yang lama pada satu pasien. Mutasi virus corona terjadi karena penumpukan virus yang diamati pada pasien immunocompromised dengan infeksi kronis SARS-COV-2.
Mengutip CTVNews, Selasa (22/12/2020), sebuah laporan yang dirilis pada hari Minggu oleh konsorsium Covid-19 Genomics UK menguraikan bagaimana strain, yang bernama B.1.1.7, menarik perhatian para ilmuwan Inggris awal bulan ini, karena begitu banyak pasien yang baru terinfeksi terjangkit varian ini.
Kepala Penasihat Sains Inggris Patrick Vallance menjelaskan bahwa varian tersebut pertama kali diisolasi pada 20 September, dan terus berlanjut hingga mencapai sekitar 26 persen kasus pada pertengahan November. Namun jumlah kasus meroket di bulan Desember.
"Lalu, pada tanggal 9 Desember angka infeksi akibat virus corona jenis baru ini jauh lebih tinggi. Jadi, di London, lebih dari 60 persen dari semua kasus adalah varian baru," kata Vallance.
Apa Perbedaan Virus Corona Jenis Baru B.1.17 dengan virus corona sebelumnya?
Lucy van Dorp, peneliti senior dalam genomik mikroba yang bekerja di UCL Genetics Institute menuturkan bahwa data yang diperoleh sejauh ini masih cukup sedikit, varian virus baru ini menyandikan protein dalam lonjakannya.
“Protein virus ini yang mengikat dan menginfeksi sel manusia. Kini peneliti sedang melakukan penelitian pada mutasi kode genetik protein,” ungkap van Dorp.
Van Dorp mengatakan jumlah mutasi yang tinggi sedang dianalisis lebih lanjut karena protein ini juga menjadi target para peneliti untuk vaksin dan terapi berbasis antibodi. “Penelitian sebelumnya telah menandai mutasi di bagian urutan ini sebagai relevan secara biologis", katanya.
"Kami juga melihat bahwa varian ini cukup tidak terkait dengan virus lain yang beredar, jadi tampaknya telah beradaptasi dalam beberapa cara yang sangat layak untuk ditindaklanjuti."
Lynora Saxinger, spesialis penyakit menular dari rumah sakit Universitas Alberta menuturkan bahwa mutasi virus corona ini tidak menjadikan kesehatan pasien yang terinfeksi virus corona semakin buruk,tetapi memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi.
Ketika sampai pada peningkatan kasus baru dan varian baru ini, Saxinger berkata, "Saya pikir mutasi corona jenis baru ini bisa memperingatkan dunia, yakni untuk menekan penyebaran maka peluncuran vaksin Covid-19 sangat dinanti."