Aplikasi WhatsApp/whatsapp.com
Fashion

Ini Pernyataan Resmi WhatsApp soal Kebijakan Terbarunya

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 8 Januari 2021 - 14:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi perpesanan WhatsApp disebutkan akan memperbaharui kebijakan untuk penggunanya. 

Dari kebijakan itu, berdasarkan isu yang berkembang disebutkan salah satunya adalah membagikan data pengguna ke Facebook sebagai bagian dari WhatsApp.

Hal ini membuat banyak penggunanya khawatir tentang keamanan data mereka. 

Menyikapi hal tersebut, WhatsApp memberikan klarifikasinya.

Menurut keterangan resmi yang diterima Bisnis, WhatsApp menyebutkan jika sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur.

Dan tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini.

Terkait update yang diterapkan tahun ini, menurut mereka berfokus pada perpesanan bisnis.

Beberapa poin dari update itu, menurut keterangan WhatsApp adalah mereka  ingin penggunanya jelas bahwa:

- Bisnis kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat WhatsApp-nya.

- Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook, dan bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut.

- Pengguna masih bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak.

Mereka juga memastikan pembaharuan ini tidak memengaruhi percakapan personal dan privat di luar konteks bisnis tersebut.

"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," tulis pernyataan tersebut.

Disebutkan juga jika pengguna tidak bisa lanjut menggunakan WhatsApp jika tidak menyetujui update ini, tetapi akunnya masih akan tetap aktif sehingga pengguna dapat memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari.

Kemudian, pilihan opt-out dari data sharing pada 2016 hanya ditawarkan satu kali. Sejak itu, tidak ada fitur pilihan ini di dalam aplikasi. Namun, kami masih akan tetap mematuhi pilihan opt-out untuk pengguna yang memilih demikian pada 2016, bahkan jika mereka sekarang menyetujui update kebijakan yang baru.

"Pengguna dapat melihat status opt-out mereka di fungsi “download your data”," tegas pernyataan itu lagi.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro