Bisnis.com, JAKARTA – Imbas pandemi virus Corona dirasakan seluruh industri di Indonesia, tak terkecuali industri pariwisata.
Merosotnya perjalanan wisata dan anjloknya tingkat penghunian hotel berujung pada gulung tikarnya berbagai usaha terkait pariwisata.
Bisnis-bisnis digital dalam ekosistem pariwisata di Indonesia termasuk situs penjualan tiket transportasi dan hotel juga terdampak.
Beberapa melakukan pengurangan karyawan, sedangkan lainnya memangkas biaya pemasaran besar-besaran untuk dapat bertahan.
Situs e-commerce penjual tiket transportasi dan hotel mengalami penurunan jumlah pengunjung dan penurunan omzet.
Laporan yang dirilis oleh Lifepal, Jumat (8/1/2021) menunjukkan meski sempat mencapai titik terendah pada Mei 2020, kunjungan ke situs e-commerce penjual tiket transportasi dan hotel terbesar yaitu traveloka.com, pegipegi.com, dan tiket.com perlahan membaik.
Walau ada penurunan jumlah kunjungan pada bulan September 2020, kunjungan situs terlihat membaik pada bulan Oktober 2020. Bulan November 2020 merupakan puncak tertinggi kunjungan sejak Mei 2020.
Meski tak sepenuhnya berkaitan, perbaikan kunjungan situs-situs ini dibarengi dengan peningkatan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari sejumlah bandara, pelabuhan utama, serta stasiun kereta.
Jumlah penumpang penerbangan domestik di beberapa bandara utama di Indonesia yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Juanda, Ngurah Rai, dan Hasanudin juga menunjukkan peningkatan.
Jelang akhir tahun, peningkatan jumlah penumpang penerbangan di Bandara Polonia dan Hasanudin bahkan mencapai lebih dari 50 persen.
Senada dengan penurunan trafik situs penjualan tiket transportasi yang menyentuh titik terendah pada Mei, jumlah penumpang penerbangan domestik pun terlihat paling sedikit pada bulan tersebut, yakni mencapai -98 persen dibandingkan Desember 2019.
Di sisi lain, laporan tersebut juga menunjukkan pemulihan perjalanan dengan kereta api belum mencapai 50 persen dari titik terendah pada bulan Mei 2020.
Jumlah penumpang mengalami perbaikan secara perlahan pada perjalanan kereta api di Jabodetabek, non-Jabodetabek (Jawa), dan Sumatera.
Sementara itu, jumlah penumpang pelayaran di beberapa pelabuhan utama di Indonesia yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, dan Makassar turut memperlihatkan perbaikan. Kendati demikian, secara umum pemulihannya masih lemah dan belum mencapai 50 persen.