Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya 5.000 plasma per bulan.
Sejak program donor digaungkan, Palang Merah Indonesia (PMI) hanya dapat memenuhi kapasitas 1.000 plasma setiap bulan.
"Kalau 10 persen dari penyintas bisa ikut donor, mereka dapat menyelamatkan pasien Covid-19. Ini merupakan salah satu kunci penurunan tingkat kematian," ujarnya dalam press briefing daring, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya 1 kantong plasma dibutuhkan untuk 80 orang terdiagnosis Covid-19, sehingga ketersediaannya untuk saat ini sangat kurang.
Sampai dengan hari ini, angka pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 772.790 orang. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong gerakan donor plasma konvalesen menjadi gerakan nasional.
Palang Merah Indonesia (PMI) telah menyiapkan sejumlah Unit Donor Darah (UDD) untuk menampung donor plasma konvalesen tidak hanya di kawasan red zone tetapi juga di daerah lainnya secara merata.
Ke depan dapat dimungkinkan akan dilakukan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk pengadaan fasilitas donor plasma konvalesen.
Hingga saat ini, data Covid-19 juga masih terus dikumpulkan meliputi mereka yang sudah dites, sedang dalam isolasi, maupun yang sudah sembuh apalagi dengan adanya tambahan dari mereka yang sudah divaksin.
Adapun, sejumlah penelitian dan laporan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan bahwa donor plasma konvalesen dapat meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 100 persen untuk pasien OTG dan bergejala sedang. Sedangkan untuk pasien bergejala berat tingkat kesembuhan diperkirakan mencapai 85 persen.