Bisnis.com, JAKARTA - Bagi-bagi angpao menjadi salah satu tradisi yang dilakukan saat tahun baru Imlek.
Dikutip dari Pegipegi, bagi sebagian besar warga China, angpao adalah salah satu tradisi yang nggak boleh dilewatkan. Pasalnya, angpao menjadi simbol kebahagiaan dan konon dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang lebih banyak.
Tapi, ada beberapa fakta terkait tradisi bagi-bagi angpao ini dikutip dari Pegipegi berikut ini:
Baca Juga Ini 10 Tradisi Dalam Perayaan Imlek |
---|
1. Satu kata banyak arti
Angpao sendiri berasal dari istilah yang berkembang luas di komunitas Tionghoa, Ya Sui. Dalam definisinya, Ya Sui berarti hadiah yang ditujukan kepada anak-anak yang tengah tumbuh dewasa. Jadi nggak heran, angpao biasanya diberikan oleh anggota keluarga yang lebih tua kepada para anak.
Definisi lain dari angpao adalah uang sebagai bonus dari penjual kepada pembeli yang telah membeli produknya. Itu mengapa, jelang Imlek, banyak toko-toko yang memberikan potongan harga bahkan bonus berupa produk kepada pembelinya.
2. Dari jaman Dinasti Ming
Kalau ditilik ke dalam sejarahnya, tradisi angpao berasal dari Dinasti Ming dan Qing di China. Pada masa itu, para orang tua mengikat koin dengan benang merah yang dipercaya melindungi omereka dari penyakit dan kematian. Namun sejak bangsa China mengenal metode printing, koin tersebut dilapisi amplop merah.
3. Aturan Pemberian
Dalam tradisi, angpao nggak bisa sembarang diberikan. Karena dari awal ditujukan untuk memperlancar rezeki, angpao diberikan oleh para orang tua kepada anaknya. Namun, orang tua bisa saja mendapatkan angpao jika yang memberikan adalah sang anak yang sudah menikah. Selain itu, orang dewasa bisa menerima angpao asalkan ia belum menikah.
4. Tanpa angka 4
Selain soal target pemberian, nominal uang yang diselipkan ke dalam angpao juga ada aturannya, lho. Meski besaran Rupiah bebas ditentukan, tradisi Tiongkok melarang pemberian angpao dengan nominal yang mengandung angka empat. Jadi, besaran uang seperti Rp40.000 atau Rp4.000.000 dilarang karena mengandung kematian. Selain itu, nominalnya juga nggak boleh mengandung angka ganjil.
5. Warna merah
Banyak yang bertanya, kenapa angpao identik dengan warna merah? Kenapa nggak kuning? Well, masyarakat Tionghoa punya alasannya, lho. Warna merah sendiri melambangkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Sehingga, nggak cuma angpao, saat Imlek tiba, seluruh hiasan dinding di rumah bahkan baju yang dikenakan pasti mengandung warna merah.