Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa organisasi tidak mengesampingkan teori apa pun tentang asal usul pandemi virus Corona baru, meskipun seorang pejabat tinggi lain menolak gagasan virus bocor dari laboratorium.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan laporan ringkasan dari tim organisasi yang dikirim ke Wuhan, China, untuk menyelidiki asal usul virus harus diterbitkan minggu depan disertai dengan laporan lengkap setelahnya.
Dia menegaskan sementara para ilmuwan membuat kemajuan dalam memahami keadaan di sekitar wabah di Wuhan pada akhir 2019. Ada lebih banyak pekerjaan yang diperlukan pada semua potensi kemungkinan terkait penyebaran virus ke populasi manusia.
“Saya ingin mengonfirmasi bahwa semua hipotesis tetap terbuka tapi memerlukan analisis dan studi lebih lanjut. Lebih banyak ahli dapat bergabung dengan tim untuk mencapai tujuan pekerjaan itu,” katanya seperti dikutip The Guardian, Sabtu (13/2/2021).
Ghebreyesus mengatakan misi tersebut tidak diharapkan untuk menemukan semua jawaban tentang asal usul virus, tetapi lebih untuk menemukan informasi penting yang membawa manusia lebih dekat untuk memahami sumbernya.
“Misi mencapai pemahaman yang lebih baik tentang awal pandemi, mengidentifikasi area lebih lanjut untuk analisis dan penelitian lebih lanjut. Kami akan terus bekerja untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna menjawab pertanyaan yang perlu dijawab,” lanjutnya.
Kasus global virus Corona turun untuk minggu keempat berturut-turut, dan kematian untuk minggu kedua berturut-turut karena negara-negara memperketat pembatasan dan program vaksinasi yang mulai berjalan. Untuk itu, dia menyerukan agar pembuatan vaksin ditingkatkan dan dibagikan secara adil di seluruh dunia.
Awal pekan ini, Peter Ben Embarek, spesialis keamanan pangan dan penyakit hewan WHO dan ketua tim investigasi, mengatakan gagasan bahwa virus telah bocor dari laboratorium di China – klaim berulang dari Donald Trump - sangat tidak mungkin dan tidak layak untuk dipelajari lebih lanjut.
Tetapi selanjutnya, Embarek membiarkan opsi yang ada tetap terbuka. Menurutnya, apa yang didapatkan dari investigasi di Wuhan tidak menemukan adanya laboratorium yang telah bekerja meneliti virus itu.
“Selalu mungkin virus ada. Misalnya dalam sampel yang belum diproses atau di antara virus yang belum dikarakterisasi, tetapi secara sadar, ternyata dari semua laboratorium yang kami ajak bicara, tidak ada yang melihat virus ini sebelum,” katanya.