Bisnis.com, JAKARTA – Salah seorang ilmuwan World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa virus corona baru mungkin tidak berasal dari China. Menyusul penyelidikan yang telah dilakukan, dia menolak rumor bahwa virus bocor dari laboratorium yang ada di Wuhan.
John Watson, ilmuwan yang ambil bagian pergi ke China untuk menyelidiki asal mula pandemi virus corona baru, mengatakan penularan virus dari hewan ke manusia mungkin terjadi di luar perbatasan China.
Watson yang juga mantan wakil kepala petugas medis Inggris mengatakan kepada BBC bahwa pandemi kemungkinan besar dimulai dengan infeksi pada reservoir hewan. Dia menjelaskan infeksi itu kemudian ditularkan ke manusia melalui inang perantara.
Dia juga menyebut bahwa bisa bisa jadi virus bukan pertama kali muncul di Negeri Panda dan menambahkan bagaimana para penyelidik perlu memastikan untuk melihat ke luar perbatasan negara tersebut.
Namun, penyelidikan WHO telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional yang khawatir China mungkin tidak memberikan akses penuh kepada para ilmuwan yang ingin datang ke negara itu guna menyelidiki pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan negaranya memiliki keprihatinan mendalam tentang cara temuan awal penyelidikan Covid-19 dikomunikasikan dan pertanyaan tentang proses yang digunakan dalam penyelidikan terkait.
Dominic Raab, Menteri Luar Negeri Inggris juga mengatakan bahwa negara itu memiliki kekhawatiran serupa, tentang apakah para ilmuwan akan mendapatkan kerjasama penuh dan China dan jawaban yang dibutuhkan.
Menanggapi komentar demikian, Watson mengatakan ada banyak alasan yang berkaitan dengan bagaimana virus dimulai dan berbagai informasi tentang cara virus hidup di reservoir hewan yang berbeda.
“Itu menunjukkan bahwa China adalah negara yang mungkin menjadi sumber wabah, tapi tidak berarti itu juga menjadi tempat di mana lompatan dari hewan ke manusia terjadi,” katanya seperti dikutip Express UK, Selasa (16/2).
Dia menambahkan bagaimana para ilmuwan WHO telah menyelidiki banyak informasi, termasuk terhadap 174 orang pertama yang tertular Covid-19 di China. Kendati, dia juga mengakui bahwa tim menerima data yang masih mentah.
Dia melanjutkan kunjungan para ilmuwan ke China tidak hanya akan berhenti satu kali. WHO menyebutkan bahwa penyelidikan yang dilakukan masih merupakan awal dari proses yang bakal memakan waktu panjang.