Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah baru saja menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis.
Vaksin ini akan digunakan dalam program vaksinasi nasional selain Sinovac yang saat ini sudah disuntikkan kepada tenaga medis, pekerja publik, dan lansia.
Namun seperti apakah vaksin AstraZeneca itu? Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universitas Putra Malaysia Bimo A. Tejo mengatakan vaksin ini mengandung bahan aktif adenovirus dari simpanse (ChAdOx1) yang disisipi gen bagian protein spike dari virus SARS-Cov-2.
Mengutip SehatQ, adenovirus adalah jenis virus penyebab munculnya flu pada hewan simpanse. Vaksin buatan farmasi AstraZeneca dan Oxford ini menggunakan adenovirus pada simpanse yang sudah dilemahkan. Kemudian, kode genetik dari adenovirus diubah para peneliti supaya tidak berkembang biak saat masuk ke tubuh manusia.
Saat digunakan pada tubuh manusia, tubuh akan melihatnya sebagai virus corona sehingga sistem imun tubuh dapat belajar untuk mengalahkannya.,
"Adenovirus yang telah disisipi gen protein spike ini akan memasuki sel manusia dan memproduksi protein spike yang memicu kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2," tulis Tejo dalam akun Instagramnya dikutip Bisnis, Jumat (12/3/2021).
Selain bahan aktif, vaksin AstraZeneca juga mengandung bahan inaktif seperti L-histidine, L-Histidine hydrochloride monohydrate, ethanol yang berfungsi melindungi vaksin dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kemudian magnesium chloride hexahydrate atau garam penstabil adenovirus, polysorbate 80 yang berfungsi mencegah melekatnya bahan aktif ke dinding botol kaca, sucrose atau gula untuk melindungi vaksin pada suhu rendah.
Selanjutnya sodium chloride atau garam dapur agar vaksin bersifat isotonik, disodium edetate dehydrate yang mampu menangkap pengotor logam, dan terakhir yaitu air.